JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid yang melaporkan musisi Erdian Aji Prihartanto dan Hadi Pranoto mengenai konten video temuan obat Covid-19 bersikeras melanjutkan proses hukum.
Dia tidak akan mencabut laporan soal video yang dituding sebagai berita bohong mengenai temuan obat Covid-19 itu.
"Kalau soal mencabut laporan itu tidak akan mungkin, sampai kapan pun saya tidak akan mencabut laporan," ujar Muannas saat dihubungi, Jumat (25/9/2020).
Mengenai beredarnya sebuah foto pertemuan, Muannas menjelaskan itu merupakan sebuah kebetulan pada saat keduanya berada di Polda Metro Jaya.
Baca juga: Hadi Pranoto Jalani Pemeriksaan Lanjutan Terkait Klaim Temuan Obat Covid-19
Menurut Muannas, saat itu Hadi Pranoto sempat menghubunginya untuk bertemu di suatu tempat kawasan Polda Metro Jaya.
"Akhirnya saya ketemu ngobrol dan sebelum pisah itu akhirnya kita foto bersama," kata Muannas.
Namun, kata Muannas, tidak ada kaitan proses perdamaian kasus yang telah di laporkan beberapa waktu lalu.
"Jadi sebetulnya foto yang beredar itu tidak mewakili sama sekali tapi dia (Hadi) framing foto itu, seolah bertemu dan melakukan perdamaian," katanya.
Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan oleh Cyber Indonesia dengan sangkaan menyebarkan berita bohong.
Dalam akunnya, Anji memuat soal kabar penemuan obat covid19 yang dinilai memicu dan menimbulkan berbagai polemik.
Baca juga: Dua Ormas Hendak Bentrok Gara-gara Rebutan Lapak di Bekasi, Polisi Menembak ke Udara
Anji sudah memberikan klarifikasi dalam kanal YouTube-nya, Dunia Manji. Anji mengaku bahwa dia belum pernah mengenal Hadi Pranoto sebelumnya.
Pertemuan awal Anji dan Hadi Pranoto terjadi pada tanggal 29 Juli 2020, saat Anji berkunjung ke Pulau Tegal Mas, Pesawaran, Lampung.
“Saya datang ke Pulau Tegal Mas untuk melihat lahan saya yang ada di sana yang itu juga tertera di highlight Instagram saya berjudul Tegal Mas,” kata Anji dikutip dari tayangan video.
Pada saat itu, Anji melihat acara yang dihadiri oleh Hadi Pranoto.
Seusai makan siang, Anji melihat Hadi Pranoto diwawancarai oleh beberapa media. Salah satunya adalah Lampung Post.