Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Klaim Kasus Aktif Covid-19 Melandai dan Tingkat Kematian Turun Selama PSBB, Bagaimana Faktanya?

Kompas.com - 25/09/2020, 11:05 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Jumlah kasus aktif Covid-19 pada 12 hari pertama bulan September menyumbang 25 persen kasus aktif positif Covid-19 di DKI.

Baca juga: Pengetatan PSBB Jakarta Diperpanjang hingga 11 Oktober 2020

Berikut detail penambahan kasus aktif positif Covid-19 di Jakarta periode 1 - 12 September 2020:

  • 1 September : bertambah 195 menjadi 8.764 kasus
  • 2 September : bertambah 561 menjadi 9.325 kasus
  • 3 September  : bertambah 707 menjadi 10.032 kasus
  • 4 September : bertambah 52 menjadi 10.084 kasus
  • 5 September : bertambah 94 menjadi 10.178 kasus
  • 6 September : bertambah 486 menjadi 10.664 kasus
  • 7 September : bertambah 383 menjadi 11.047 kasus
  • 8 September : berkurang 17 menjadi 11.030 kasus
  • 9 September : bertambah 215 menjadi 11.245 kasus
  • 10 September : bertambah 451 menjadi 11.696 kasus
  • 11 September : bertambah 128 menjadi 11.824 kasus
  • 12 September : bertambah 350 menjadi 12.174 kasus

Sementara itu, selama 11 hari penerapan PSBB ketat sejak 14 September sampai 24 September, pergerakan kasus aktif Covid-19 masih fluktuatif.

Tercatat penambahan kasus aktif positif Covid-19 sebesar 792 orang. Sementara itu, jumlah kasus aktif Covid-19 hingga 24 September adalah 13.332 orang.

Berikut detail penambahan kasus aktif positif Covid-19 di Jakarta periode 14 - 24 September 2020:

  • 14 September : berkurang 279 menjadi 12.161 orang
  • 15 September : bertambah 18 menjadi 12.179 orang
  • 16 September : bertambah 530 menjadi 12.709 orang
  • 17 September : bertambah 43 menjadi 12.752 orang
  • 18 September : bertambah 353 menjadi 13.105 orang
  • 19 September : berkurang 104 menjadi 13.001 orang
  • 20 September : berkurang 885 menjadi 12.116 orang
  • 21 September : bertambah 858 menjadi 12.974 orang
  • 22 September : bertambah 247 menjadi 13.221 orang
  • 23 September : bertambah 56 menjadi 13.277 orang
  • 24 September : berkurang 45 menjadi 13.332 orang

Klaim tingkat kematian menurun

Tak hanya mengklaim kasus aktif mulai melandai, Anies juga menyebut persentase kematian akibat Covid-19 menurun menjadi 2,5 persen.

Pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia selama PSBB ketat rata-rata adalah 23 orang, dengan tingkat kematian 2,5 persen. Angka tingkat kematian itu sama dengan angka yang dikemukan Anies.

Berikut detail angka pasien Covid-19 yang dilaporan meninggal dunia periode 14 - 24 September 2020:

  • 14 September : bertambah 30 menjadi 1.440 dengan tingkat kematian 2,6 persen
  • 15 September : bertambah 28 menjadi 1.468 dengan tingkat kematian 2,6 persen
  • 16 September : bertambah 30 menjadi 1.498 dengan tingkat kematian 2,6 persen
  • 17 September : bertambah 15 menjadi 1.513 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 18 September : bertambah 22 menjadi 1.535 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 19 September : bertambah 11 menjadi 1.546 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 20 September : bertambah 15 menjadi 1.561 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 21 September : bertambah 31 menjadi 1.592 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 22 September : bertambah 32 menjadi 1.624 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 23 September : bertambah 26 menjadi 1.650 dengan tingkat kematian 2,5 persen
  • 24 September : bertambah 14 menjadi 1.664 dengan tingkat kematian 2,5 persen

Namun klaim ada pelandaian kasus tidak berbanding lurus dengan turunya angka positivity rate. Hingga 24 September, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tes PCR terhadap 67.982 orang dengan tingkat positivity rate sebesar 11,8 persen.

Selama 11 hari PSBB, angka positivity rate belum menunjukkan penurunan secara signifikan. Persentase positivity rate masih berada di atas angka 11 persen, padahal standar yang ditetapkan WHO adalah kurang dari 5 persen.

Berikut rincian persentase positivity rate dalam sepekan yang dipublikasikan harian sejak 14 - 24 September

  • 14 September : 15,7 persen
  • 15 September : 13,4 persen
  • 16 September : 13,8 persen
  • 17 September : 14,4 persen
  • 18 September : 14,4 persen
  • 19 September : 13,9 persen
  • 20 September : 13,2 persen
  • 21 September : 12,8 persen
  • 22 September : 12,5 persen
  • 23 September : 12 persen
  • 24 September : 11,8 persen


Oleh sebab itu, Anies tetap mengimbau warga disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan serta tetap beraktivitas di rumah selama PSBB.

Menurut Anies, dibutuhkan minimal 60 persen warga Ibu Kota untuk tetap beraktivitas di rumah agar kasus harian Covid-19 melandai dan penyebaran virus bisa dikendalikan.

"Tim FKM UI memperhitungkan diperlukan minimal 60 persen penduduk diam di rumah saja agar penularan wabah melandai dan mulai berkurang. Saat ini, masih sekitar 50 persen penduduk diam di rumah saja," ucap Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com