Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2020, 07:32 WIB
Cynthia Lova,
Krisiandi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan tambah mesin alat tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Kota Bekasi.

RSUD tipe D itu yakni RSUD Jatisampurna, RSUD Pondok Gede, dan RSUD Bantar Gebang.

Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemeriksaan Covid-19 yang terus dilakukan secara masif.

"Mudah-mudahan minggu ini siap dan selesai ya. Jadi dari Mustikajaya, Rawalumbu bisa langsung ke Bantargebang dan yang dari Jatiasih bisa ke Jatisampurna yang dari Pondok Melati ke Pondok Gede. Tanpa harus ke Pondok Gede nunggu swab," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Jumat (25/9/2020).

Baca juga: Protes Wali Kota Tasikmalaya Berbuah 2 Mesin PCR untuk Tes Swab

Kadinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengakui, antrean sampel tes PCR semakin panjang belakangan. Setiap harinya, Pemkot Bekasi menerima 500 sampel tes swab.

"Rencananya minggu ini di rumah sakit kelas D, di Bantar Gebang, Jatisampurna, dan Pondok Gede akan tambah fasilitas mesin PCR. Itu KSO (Kerjasama Operasional)," ujar Tanti.

Kota Bekasi memiliki empat alat PCR, yakni tiga ada di Labkesda milik Pemkot dan dua lagi milik RSUD Kota Bekasi.

Kapasitas di tiga Labkesda masing-masing sekitar 96 an sampel per harinya. Sementara, kapasitas di RSUD lebih banyak, sekitar 300 sampai 500 sampel per hari.

Penambahan mesin ini bisa menambah jumlah pengetesan per harinya. 

"Masing-masing Insya Allah ada tiga model nanti. Kapasitasnya ada yang 64, ada yang 34 per sekali puteran. Akan tetapi kepastiannya kami akan laporkan ke wali kota sebagai Ketua Gugus Tugas perkembangannya," ucap dia.

Baca juga: Protes Wali Kota Tasikmalaya Berbuah 2 Mesin PCR untuk Tes Swab

Dia mengatakan, pekan ini mesin PCR tersebut sudah bisa digunakan di tiga rumah sakit tipe D untuk percobaan.

Dengan adanya penambahan mesi, ia berharap dapat menambah pelayanan tes PCR, sehingga Pemkot bisa lebih gencar lakukan penelusuran.

"Ini sedang berproses minggu ini karena kita udah mulai berproses, dengan begitu semoga tracing akan lebih mudah," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com