Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Pakai Tanah Kerukan Setu untuk Meninggikan Area Pemakaman Covid-19

Kompas.com - 29/09/2020, 12:55 WIB
Jessi Carina

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan akan mengirimkan tanah kerukan dari Setu Babakan dan Mangga Bolong untuk kebutuhan perluasan tempat pemakaman umum (TPU) khusus COVID-19 di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan, Mustajab menyebutkan, kegiatan pengerukan tersebut telah berlangsung sejak sebulan yang lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.

"Pengerukan masih berjalan, untuk saat ini tanah kerukan dikirim ke TPU Rorotan, Jakarta Utara," kata Mustajab, saat dikonfirmasi, Selasa (29/9/2020).

Mustajab mengatakan pengerukan di Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong merupakan bagian dari kegiatan perawatan serta mengantisipasi banjir di musim penghujan.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Plh Sekda Minta Endapan Lumpur di Saluran Air Segera Dikeruk

Secara khusus, lanjut dia, Gubernur DKI Jakarta meminta agar tanah pengerukan dari kedua setu tersebut diberikan untuk perluasan makam di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat dan TPU Rorotan, Jakarta Utara.

"Karena kita memiliki tanah yang bagus, maka Gubernur meminta supaya dibantu tanah yang bisa dibuat bahan pengerukan itu dibuat perluasan makam itu," ujarnya.

Menurut Mustajab, rata-rata tanah pemakaman yang dimaksud berada di daerah yang rendah, sehingga kalau dibuat langsung untuk pemakaman dapat berpotensi tergenang, seperti di TPU Tegal Alur dan TPU Rorotan.

Contohnya, TPU Rorotan memiliki elevasi (ketinggian) 2,5 meter dari Banjir Kanal Timur (BKT) Rorotan, sehingga jika tidak dilakukan peninggian lahan makam akan dapat terendam apabila terjadi hujan atau pasang.

"Karena ini rata-rata tanah pemakaman itu di daerah rendah sehingga kalau itu langsung dibuat pemakaman potensi untuk tergenang sangat tinggi," kata Mustajab.

Baca juga: Ingatkan Anies soal Banjir di Musim Hujan, Ketua DPRD: Jangan Pas Banjir Baru Kerja

Lebih lanjut Mustajab menyebutkan, tanah hasil pengerukan Setu Babakan dan Setu Manggar Bolong awalnya dikirim untuk TPU Tegal Alur sekitar dua bulan yang lalu.

Kini pengerukan masih berlangsung dan tanah kerukan dikirim ke TPU Rorotan, Jakarta Utara.

Adapun jumlah tanah yang dikirim berdasarkan target pengerukan yang dilakukan Sudin SDA Jakarta Selatan.

"Setu Babakan kurang lebih 16.000 kubik yang kita angkut, rencananya sampai Desember semoga kita bisa mengeluarkan yang 16.000 itu, kemudian Setu Mangga Bolong akhir Desember kita target menggali 15.000 kubik," kata Mustajab.

Mustajab menambahkan, setiap hari tanah dikirim satu rit (pulang pergi) terdiri atas delapan truk.

"Inginnya kita itu, sehari bisa tiga rit, tapi karena jarak tempuh dan juga lalu lintas yang padat, jadi cuma sanggup satu rit per hari," ujar Mustajab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com