JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang menyiapkan payung hukum tentang penyediaan lokasi pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir.
Kapusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta M Insaf menyampaikan, jumlah tempat pengungsian masyarakat terdampak banjir rencananya akan ditingkatkan hingga dua kali lipat.
"Saat ini belum dilakukan inventarisasi karena baru akan disiapkan Instruksi Gubenurnya (Ingub). Lokasi pengungsi alternatif dua kali lipat dari yang ada," kata Insaf saat dihubungi, Selasa (29/9/2020).
Menurut Insaf, penanganan pengungsi selama pandemi Covid-19 akan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Satu Pegawai Positif Covid-19, Kantor Sudin Nakertrans Jaktim Ditutup Sementara
Pasalnya, masyarakat tetap diwajibkan menerapkan protokol kesehatan seperti saling menjaga jarak dan menggunakan masker selama berada di lokasi pengungsian.
"Penanganan musibah banjir perlu siasat berbeda, sehingga protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 juga akan diterapkan di tempat pengungsian," ujar Insaf.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria atau akrab disapa Ariza sebelumnya memperkirakan banjir melanda Ibu Kota lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut Ariza, banjir umumnya melanda Jakarta pada bulan Desember hingga Maret.
Ariza menegaskan jajarannya telah bekerja untuk mengantisipasi banjir sejak musim kemarau. Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov DKI adalah memperbaiki pompa-pompa air, membuat sodetan untuk mengatur aliran air, serta mengeruk sampah di pintu-pintu air.
"Jangan dikira petugas pompa kami cuma kerja saat banjir, saat kemarau mereka juga mengatur pompa," ujar Ariza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.