Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Gelap Lomba Lari Liar, Kucing-Kucingan dengan Polisi hingga Bongkar "Rahasia Dapur"

Kompas.com - 30/09/2020, 09:34 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA.KOMPAS.com - Fenomena balap lari liar sempat menyulut perhatian warga DKI.

Sebab, lomba tersebut digelar di tengah pandemi.

Terang saja, kegiatan ini terbilang unik lantaran memperlombakan dua manusia dalam berlari, namun di jalan raya.

Kegiatannya pun biasa digelar pada malam hingga dini hari, persis seperti balap motor liar.

Baca juga: Ikut Tren Balap Lari Liar di Jalanan, 40 Orang Warga Koja Ditangkap Polisi

Namun, belakangan kegiatan ini mulai dilarang polisi lantaran melanggar protokol kesehatan dan mengundang kerumunan warga tanpa mengenakan masker.

Walau dianggap liar, para peserra yang mayoritas anak muda masih saja melakukan kegiatan tersebut, Kucing-kucingan dengan petugas pun mau tak mau mereka lakukan.

Terlepas dari itu, siapa sangka ajang tersebut bukan sekadar kegiatan cari kesenangan dan cari keringat semata.

Ternyata, ada bisnis terselubung di balik ajang adu lari tersebut.

Aroma perjudian terasa sangat kental, siapa paling cepat, berhak atas uang taruhan yang telah dibayar di muka.

Rupanya, mayoritas dari pelari yang bisa disebut “joki” memiliki bos atau pendana yang siap menyalurkan dana untuk pertarungan antarjoki.

Kompas.com pun berkesempatan untuk berbicara dengan salah satu bos yang bernama Jainal (bukan nama sebenarnya)

Kepada Kompas.com, Jainal mengaku sudah menggeluti dunia ini sejak satu bulan lalu.

Dia melihat fenomena ini sebagai peluang judi yang bisa hasilkan pundi-pundi uang. Terlebih, Jainal sedang serat pendapatan di tengah pandemi.

“Emang dasarnya saya senang judi aja sih. Dulu balap motor liar juga saya judiin,” kata dia saat ditemui, Selasa (29/9/2020).

Sebenarnya, kegiatan ini sudah dilakukan sejak tahun lalu, namun kebetulan baru tenar sekarang.

Dulu, kegiatan ini dilakukan di bulan puasa, tepatnya pada dini hari jelang sahur.

Kala itu banyak anak muda yang menggandrungi balap motor liar.

Namun, karena kerap dirazia petugas, pelan-pelan para anak muda beralih ke lomba lari.

Semua karena keisengan dan cari sehat semata, belum berorientasi perjudian.

“Jadi lomba larinya dulu di track motor balap liar. Makanya kalau dilihat rata-rata yang ikut lomba lari itu anak-anak motor juga,” ucap dia.

Belakangan, kegiatan ini semakin digandrungi anak muda.

Tepatnya, pada Juni dan Juli lalu, kegiatan ini mulai ramai di media sosial.

Bahkan, sudah muncul beberapa akun media sosial yang memposting kegiatan mereka.

Dari mulai video lomba lari hingga joki yang sedang cari lawan pun diposting lewat akun tersebut.

Di awal awal masa booming, kegiatan ini bisa berlangsung dari pukul 01.00 dini hari hingga pukul 04.00 WIB.

“Bisa 15 sampai 30 partai (pertandingan). Kalau sekarang paling dua partai langsung bubar, enggak ada kumpul-kumpul lagi. Karena kan mulai dirazia petugas,” tutur dia.

Baca juga: Polres Depok Bikin Pos Polisi untuk Pantau Warga yang Balap Lari

Bisnis gelap

Walau baru satu bulan menjadi bos, Jainal sudah memiliki empat joki andalan.

Joki-jokinya ini lah yang sering Jainal pertandingkan dengan joki lain demi mendapatkan uang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com