Kudeta tersebut awalnya diberi nama Operasi Takari. Tetapi pada saat akhir, nama tersebut diubah menjadi Gerakan 30 September (G30S).
Menurut Untung, Satgas Pasopati pimpinan Letnan I (Inf) Abdul Arief dari Resimen Tjakrabirawa bertugas menangkap tujuh jenderal yang disebut kemudian sebagai Dewan Jenderal yang jadi sasaran.
Ahmad Yani sendiri menjadi target utama peristiwa Gerakan 30 September atau G30S.
Ahmad Yani disebut terlibat dalam Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta Presiden Soekarno. Oleh karena itu, pasukan Tjakrabirawa tergerak untuk mengamankan Bung Karno.
Ahmad Yani disebut menjadi sosok yang sangat dekat dengan Presiden Sukarno.
Dalam buku 99 Tokoh Muslim Indonesia (2009) oleh Salman Iskandar, Jenderal Ahmad Yani terkenal sebagai seorang tentara yang berseberangan dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Saat menjadi Menteri atau Panglima Angkatan Darat pada 1962, dirinya menolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani.
Kini rumah Achmad Yani di Jalan Lembang Nomor 67, RT 11, RW 7, Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dijadikan museum.
Bangunan bercat putih itu kini menyimpan benda-benda bersejarah milik Ahmad Yani.
Bangunan bekas kediaman Ahmad Yani dibiarkan sama seperti saat digunakan Ahmad Yani dulu. Barang-barang pribadi Ahmad Yani masih ada di sana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.