Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyintas Covid-19: Gejala Mirip Demam Berdarah hingga Teriakan Minta Tolong

Kompas.com - 01/10/2020, 06:14 WIB
Sabrina Asril,
Singgih Wiryono

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekuat apapun kita berusaha berperilaku bersih, menjaga jarak, hingga di rumah saja, tetap saja ada potensi tertular Covid-19. Saat virus itu tiba, beberapa di antara pasien penyintas Covid-19 hanya bisa bertanya dalam diri, "kok bisa?".

Tak ada yang tahu. Virus ini datang tanpa tanda, maka dari itu banyak pula yang kemudian menjadi orang tanpa gejala.

Beberapa lainnya mengalami gejala yang beragam. Namun, gejalanya sangat mirp penyakit umum yang terjadi sebelum pandemi. Misalnya, flu, typus, hingga demam berdarah. 

Hal ini pula yang dirasakan salah satu reporter Kompas.com, Singgih Wiryono (28).

Baca juga: Cerita Penyintas Covid-19, Terpapar karena Menyepelekan...

Singgih sudah mulai bekerja dari rumah sejak bulan Maret saat kantor kami memutuskan work from home.

Kebijakan itu kemudian diperlonggar kala pemerintah mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi. Liputan ke lapangan diperbolehkan, namun hanya dengan persetujuan editor desk.

Maka dari itu, sebagian besar waktu Singgih hanya ada di rumah, bekerja sambil sesekali keluar rumah hanya untuk keperluan sehari-hari.

Gejala mirip demam berdarah

Semua berjalan lancar sampai pada 26 Agustus, Singgih izin tidak masuk karena tidak enak badan. Dia mengaku demam cukup tinggi, sampai 38 derajat celcius. Dia bahkan kerap mengigau dalam tidurnya.

"Kepala saya tidak berhenti berpikir bahkan saat tertidur sekalipun. Angka termometer konsisten di atas 38 derajat celsius, saya bermimpi aneh-aneh, tekanan darah 160," ujar Singgih.

Tiga hari lamanya demam itu tak kunjung turun, ditambah mulai muncul bintik-bintik merah beberapa bagian tubuh. Mirip sekali demam berdarah.

Baca juga: Temanco, Komunitas Penyintas Covid-19 di Bogor yang Kini Terjun Jadi Relawan

Namun, untuk memastikan sakit yang diderita Singgih, dia pun memeriksakan diri ke klinik 24 jam. Di sana, Singgih didiagnosa demam berdarah.

"Kata dokter, diagnosa awal adalah tipes atau demam berdarah. Darah yang mumbul naik juga disebabkan karena tidur yang tidak nyenyak sama sekali karena demam," tutur Singgih.

Namun, perlu periksa darah lebih lengkap untuk memastikan sakitnya itu karena demam Singgih tak juga mereda.

Dia pun memeriksakan diri salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta Selatan.

"Di sana saya diperiksa darah, hasil rapid test saya non reaktif, semua normal. Ajaib. tapi demam saya masih konsisten," ujar Singgih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com