DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan rencananya akan berkantor di Depok di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu ia ungkapkan seusai rapat koordinasi Percepatan Penyelesaian Klaim Biaya Perawatan Pasien Covid-19 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (29/9/2020).
Di sisi lain, Kota Depok mengalami peningkatan signifikan kasus Covid-19 sejak awal Agustus lalu hingga sekarang.
Baca juga: UPDATE 30 September: Kasus Covid-19 di Depok mencapai 4.320, Tertinggi di Jawa Barat
Hingga kemarin, total laporan kasus positif Covid-19 di Depok sudah mencapai 4.320 kasus, terbanyak di Jawa Barat maupun Bodetabek, dengan 1.249 di antaranya sedang ditangani.
Berikut Kompas.com merangkum 4 fakta mengenai rencana ini:
Pria yang akrab disapa Emil itu menyampaikan, rencananya berkantor di Depok akan dimulai pekan depan, dengan frekuensi tak setiap hari.
Tujuannya ialah memantau langsung penanganan Covid-19 di Depok, Bogor, dan Bekasi sebagai kesatuan wilayah penyangga Jakarta yang belakangan ini mengalami lonjakan pesat kasus Covid-19.
“Mulai minggu depan, mungkin saya akan berkantor di Depok seminggu sekali untuk memastikan penanganan (Covid-19 di Bodebek) bisa lebih terkoordinasi,” kata Emil.
Sejak 2-3 pekan lalu, kapasitas rumah sakit di Depok mulai di ambang krisis bagi para pasien Covid-19.
Menurut Emil, gejala ini tidak hanya dialami oleh Depok melainkan juga wilayah-wilayah Bodebek, sebab sekitar 70 persen kasus Covid-19 di Jawa Barat disumbang Bodebek.
Namun, Depok memang yang paling parah.
"Di Kota Depok, urgensi terkait ketersediaan ICU (Intensive Care Unit) dan HCU (High Care Unit) sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 kriteria berat. Penanganan Covid-19 khususnya di Kota Depok perlu lebih ditingkatkan, terutama dari sisi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan," jelas Emil.
“Secara umum memang dari seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dari 11 rumah sakit tersibuk yang mengurus (kasus) Covid-19 itu, 9 ada di Bodebek. Dan Depok ini paling kritis dari catatan statistik kami sudah di atas 80 persen (tingkat keterisiannya),” lanjut dia.
Baca juga: Depok Curhat, Pemprov Jabar Minim Intervensi saat Kasus Covid-19 Melonjak di Bodebek
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok mengaku selama ini kesulitan berkoordinasi dengan wilayah sekitar.
Padahal hal itu mestinya beres di tingkat provinsi karena virus tak kenal sekat wilayah.