JAKARTA, KOMPAS.com - Ada cerita unik saat Kepolisian melakukan Operasi Yustisi di Kampung Boncos, Kota Bambu Utara, Palmerah, Rabu (30/9/2020) malam.
Wakapolsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat AKP Bahrun sempat dimintai narkoba jenis sabu-sabu karena dikira sebagai pengedar.
"Ada beberapa remaja yang menanyakan narkoba ke kami. ‘Bang ada barang ga? Mau dong’. Begitu dia tanya ke kami” ujar Bahrun di Jakarta, Kamis.
Saat itu dia dan 12 anggota serta Kapolsek Palmerah sedang melakukan Operasi Yustisi di kawasan padat penduduk tersebut. Anggota polisi yang ikut operasi memakai pakaian biasa, bukan seragam polisi, sehingga tidak dikenali.
Baca juga: Bubarkan Kerumunan di Kampung Boncos, Polisi Temukan Granat Aktif dan Alat Isap Sabu
Kemudian anggota polisi lainnya melakukan penggeledahan terhadap tempat duduk yang sebelumnya dipakai banyak warga untuk berkumpul.
Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto mengatakan, dalam penggeledahan itu anggotanya menemukan adanya satu granat aktif.
Temuan granat tersebut secara tidak sengaja saat anggota membubarkan kerumunan yang ada di kawasan Kota Bambu.
“Kami curiga lihat mereka lari, beberapa berhasil ditangkap. Kami temukan granat aktif di bawah tempat mereka duduk itu” ujar Supriyanto.
Selain temuan granat aktif, polisi juga menemukan puluhan bong (alat hisap sabu) yang dirakit dengan botol minuman kemasan.
“Ada juga senjata tajam jenis golok dan puluhan korek apinya yang sudah di modifikasi untuk pembakar sabu-sabu” ujarnya.
Polisi tidak menangkap satu orang pun. Warga melarikan diri ke gang kecil yang gelap di kawasan tersebut.
Dalam penindakan tersebut, polisi juga menemukan puluhan gram barang bukti sabu-sabu yang ditinggalkan begitu oleh pengecernya saat polisi datang.
“Jadi kami tidak ada rencana penggerebekan, saat kami datang ke lokasi kok banyak warga sana yang kabur. Kami geledah lokasi dan kami temukan barang bukti” ujarnya.
Polsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat kemudian memanggil tim Gegana Mabes Polri untuk melakukan pemeriksaan dan evakuasi granat temuan tersebut.
“Dinyatakan granat ini masih aktif sekarang sudah dibawa tim Gegana” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.