Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pemulung di Cikarang Dianiaya dan Dicuri Uangnya, Salah Satunya Meninggal Dunia

Kompas.com - 01/10/2020, 12:16 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Video dua orang pemulung tergeletak lemas di emperan ruko di kawasan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi viral di sosial media.

Dalam video yang beredar tampak dua pemulung itu dianiaya oleh dua orang lainnya yang tak dikenal saat sedang tidur.

Dua orang lainnya yang menganiaya pemulung itu terlihat membawa gerobak dan karung.

Keduanya tampak memukul pemulung yang tengah tidur di emperan toko. Salah satu dari pemulung tersebut bahkan ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sementara, satu orang pemulung lainnya tak sadarkan diri.

Pelaku tersebut juga tampak mengambil uang pemulung tersebut dan memasukkannya di dalam karung.

Baca juga: Wali Kota Pastikan Setiap Puskesmas di Bekasi Punya Ambulans

Dalam keterangan video disebutkan bahwa orang tak dikenal yang menganiaya dua pemulung tersebut adalah pemulung juga.

Kasat Reskrim Polres Bekasi AKBP Dwi Prasetya mengonfirmasi hal tersebut. Ia mengatakan, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Selasa (29/9/2020).

Dwi mengatakan, pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus dugaan penganiayaan dan kekerasan terhadap dua pemulung tersebut.

"Itu sudah ditangani. Pelaku mengambil uang pemulung," ujar Dwi saat dihubungi, Kamis (1/10/2020).

Meski demikian, ia belum mengetahui apakah benar pelaku pengianayaan tersebut pemulung juga.

Saat ini pihak kepolisian masih mencari keberadaan pelaku dan menyelidiki lebih dalam apa pekerjaan pelaku penganiayaan tersebut.

Baca juga: Diduga Bunuh Diri, WNA Korsel Ditemukan Tewas di Kamar Apartemen di Kebayoran Baru

"Nah belum pasti dia (pemulung), memang dia bawa karung. Tetapi belum tahu juga apakah dia pemulung atau tidak. Kita belum tahu," kata Dwi.

Ia mengatakan, satu dari pemulung yang dianiaya masih terbaring lemah di rumah sakit. Sementara, pemulung lainnya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Dari korban satu selamat, tetapi masih di rumah sakit dan belum bisa dimintain keterangan, kepalanya masih pusing. Satu korban lainnya meninggal dunia," ucap Dwi.

Dwi mengatakan, pihak kepolisian tengah mencari keberadaan pelaku yang diduga menganiaya dua pemulung tersebut.

"Belum-belum (ketemu pelakunya), anggota saya masih di lapangan, masih menelusuri di seputaran tempat kejadian perkara, lalu masih nyari tahu apakah dia profesinya sama atau enggak," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com