Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Istri Sebulan Merawat Suami yang Positif Covid-19 Tanpa Ikut Tertular...

Kompas.com - 02/10/2020, 17:05 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Di saat jam makan tiba, dia akan menghidangkan makanan dan meminta suaminya keluar untuk makan.

"Jadi pas dia makan, saya masuk kamar," kata Ama.

Kemudian setelah suaminya selesai makan, semua peralatan makanan dan tempat makan kembali disterilkan dengan disinfektan.

Menurut dia, ada satu hal yang agak sulit dilakukan, yaitu menyiapkan makanan untuk pasien positif Covid-19. Pasalnya, indra penciuman pasien Covid-19 tidak berfungsi normal.

Untuk menambah selera makan, makanan yang disuguhkan dalam keadaan hangat. Asupan makan bergizi mempercepat pemulihan di masa karantina.

Baca juga: PSBB Jakarta Sudah Diperketat, 26.600 Warga Masih Abai Pakai Masker

Ama menambahkan, selama masa isolasi suaminya, dia biasa berbelanja secara online untuk menghindari kontak dengan orang lain.

Meskipun hasil swab terakhir negatif Covid-19, dia takut menjadi orang tanpa gejala yang bisa menularkan ke orang lain.

"Jadi ketika merawat pasien isolasi, rasanya kita juga diisolasi, ini juga untuk menjaga agar nggak timbul prasangka di tetangga," kata dia.

Ketika menerima paket kiriman, Ama juga menyarankan agar bagian terluar paket disemprot dulu menggunakan disinfektan.

Langkah itu untuk memastikan tidak ada virus di paket tersebut.

Setelah 14 hari berjalan, dia dan suaminya kembali menjalani swab tes kedua. Hasilnya, Ama tetap negatif, sementara suaminya masih positif Covid-19.

Isolasi mandiri kemudian dilanjutkan. Hasil swab ketiga, suaminya dinyatakan negatif Covid-19 setelah sekitar sebulan menjalani isolasi mandiri.

Ama menekankan, dirinya tidak akan berhasil merawat suami tanpa tertular tanpa dibarengi kesabaran pasien yang dirawat.

"Memang keduanya harus sabar, kami selalu yakin kalau ini bisa dilalui sama-sama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com