Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpidana Mati Cai Changpan Kabur, 2 Petugas Lapas Kelas I Tangerang Dinonaktifkan

Kompas.com - 02/10/2020, 19:49 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, dua petugas Lapas Kelas I Tangerang dinonaktifkan terkait kaburnya terpidana mati kasus narkoba, Cai Changpan.

"Dinonaktifkan dari jabatannya dan ditempatkan sementara di Kantor Wilayah Kemenkumham Banten," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/9/2020).

Keduanya adalah Kepala Pengamanan Lapas Kelas I Tangerang dan komandan siaga yang bertugas saat Cai Changpan kabur.

Rika menjelaskan, memang terdapat unsur kelalaian sehingga kedua pegawai itu dinonaktifkan.

Baca juga: Polisi: 2 Petugas Terindikasi Bantu Pelarian Cai Changpan dari Lapas Tangerang

Namun untuk memastikan apakah keduanya terlibat atau tidak membantu Cai Changpan kabur, Rika mengatakan, hal tersebut merupakan ranah kepolisian.

"Kalau masalah keterlibatan secara pidana itu silakan ke kepolisian, karena mereka yang sudah melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini," kata Rika.

Rika menekankan, Ditjen PAS sudah menyiapkan sanksi administrasi kepada kedua petugas yang kini diperiksa di Kanwil Kemenkumham Banten.

"Siapa pun yang memang terbukti lalai secara pekerjaan, tentu ada sanksi administrasi," kata dia.

Gali lubang 8 bulan

Cai Changpan kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada 14 September 2020. Namun, pelarian itu baru diketahui setelah empat hari kemudian, yakni pada 18 September 2020.

Dia melarikan diri setelah membuat lubang dari kamar menuju gorong-gorong yang diperkirakan mencapai sekitar 30 meter.

Baca juga: Polisi Kejar Terpidana Mati yang Kabur hingga ke Hutan di Bogor

Hasil penyelidikan polisi, Cai Changpan diketahui menutupi lubang galian yang dibuat dengan kasur agar tidak diketahui oleh petugas lapas.

Prosesnya dilakukan hingga 8 bulan.

"Tempat tidur dia geser, baru dilubangi. Setelah sudah gali tanah, dia tutup lagi. Itu tempat tidur 2 tingkat, dia geser dan gali, begitu selama 8 bulan dia lakukan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.

Yusri menjelaskan, berdasarkan keterangan rekan satu sel, Cai Changpan menggali lubang sendirian setiap malam dari pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com