Perahu didekatkan ke rumah korban. Petugas pemadam kebakaran berupaya agar si ibu dan bayi tak basah.
Kondisi bayi saat itu tak menangis. Namun, kepanikan dari raut wajah orangtua bayi terlihat oleh Erik begitu tiba di lokasi.
Baca juga: Senin Siang, 69 RT di Jakarta Terendam Banjir, Paling Banyak di Jakarta Timur
Ayah dan ibu bayi serta dua orang anggota keluarga lainnya kemudian naik ke atas perahu. Bayi prematur itu dipeluk erat oleh ibunya sambil diselimuti
“Masih kecil bayinya,” ujar Erik.
Erik bersama tim berbagi tugas. Ada yang menarik perahu, ada juga yang mendorong perahu.
Perahu kemudian terus bermanuver di gang-gang yang sempit. Tak jarang, kepala penumpang perahu hampir setara dengan atap rumah warga.
Di tengah perjalanan, perahu sempat diangkat kembali lantaran banyak motor-motor di gang. Si ibu beserta bayi sempat berpindah ke motor.
“Dari lokasi ini perahu karet kami angkat pindah ke gang sebelah,” tambah Erik.
Petugas mengevakuasi bayi prematur dengan menempuh jarak sekitar 100 meter. Beruntung, kondisi penerangan lokasi penyelamatan masih menyala.
“Alhamdulillah tim berhasil memindahkan bayi beserta orangtuanya ke tempat yang lebih aman, kemudian orang tua bayi tersebut membawa ke rumah sakit,” kata Erik.
Proses evakuasi ditandai dengan adzan Subuh yang berkumandang dari mushala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.