Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Bisnis Joki Online Game, Menjamur gara-gara Gengsi...

Kompas.com - 06/10/2020, 12:44 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

KOMPAS.com - “Selain karena mereka gak punya waktu, ya banyak yang pakai jasa joki karena gengsi sama temen-temen di tongkrongannya.”

Begitu penjelasan Muhammad Chandra, pemilik dari akun @jokiku.gaskeun, sebuah akun bisnis joki online game di Instagram yang telah meraup puluhan ribu followers, ketika dimintai keterangan tentang antusiasme joki online game.

Meningkatnya popularitas online game ternyata membuka peluang bagi para jokinya.

Muhammad Chandra, contohnya, sudah mulai membuka jasa joki online game seorang diri pada tahun 2018.

Baca juga: Gara-gara Utang Judi Game Online Rp 766 Juta, Jefri Diculik dan Dianiaya hingga Tewas, Ini Kronologinya

 

Pihaknya menyediakan jasa untuk meningkatkan rank dari pelanggannya dengan cara memainkan game dengan akun pelanggan.

Hingga kini, bisnisnya semakin besar dan makin digandrungi banyak pelanggan.

“Awalnya kan saya suka banget main Mobile Legends, sampai begadang-begadang tuh. Terus ya kenapa enggak saya coba buat ngehasilin dari sini, biar udah begadang ada hasilnya juga,” tambahnya.

Ketika pertama kali membuka jasa online game, Chandra berhasil mendapatkan Rp 70.000. Sebab, dinilai lumayan, ia meneruskan bisnisnya itu.

Baca juga: Cerita Orangtua Hadapi Anak Selama Sekolah Ditutup, dari Kecanduan Game Online hingga Lupa Pulang

Setelah satu bulan berlalu, pesanan joki online game yang datang dianggap terlalu banyak untuk dikerjakan sendiri.

Chandra pun memilih untuk merekrut orang lain untuk mengerjakan pesanan tersebut.

“Banyak banget orderan joki, saya sampai begadang-begadang itu. Sampai minta bantuan adik saya juga. Tapi, karena enggak kepegang, ya sudah, saya buka rekrut joki game online lewat Instagram,” ujarnya,

Pakai joki karena gengsi dan tak punya waktu

Tak disangka, lebih dari 100 orang mendaftar untuk bergabung dengan Chandra. Ia memutuskan untuk melakukan seleksi dan memilih 20 orang untuk bergabung bersamanya.

Sekarang, bersama joki online game yang telah ia rekrut, Chandra menyatakan dapat meraup Rp 5 juta-Rp 10 juta. Sehari-harinya ia bisa mengerjakan lebih kurang 15 pesanan pelanggan.

“Pelanggan, ya, pegawai banyaknya, pegawai kantoran gitu, pelajar juga, dokter juga ada,” jelasnya.

Banyak dari pelanggan yang merupakan pegawai mengaku kekurangan waktu untuk memainkan online game sehingga membutuhkan jasa joki agar rank-nya di dalam online game dapat naik.

Baca juga: Di China, Main Game Online Wajib Pakai Nama Asli

“Nah, yang pelajar itu, yang biasanya pakai joki gara-gara gengsi. Kan biar kayak keren gitu di tongkrongan,” tambahnya.

Tak jauh berbeda, Dicka Ichsanny, pemilik akun @joki_bossku, juga menyatakan hal yang serupa.

“Antusiasmenya tinggi karena gengsi sama teman real life atau teman online-nya. Karena solo player itu susah untuk rank-nya tinggi, apalagi untuk sampai top lokal atau global”, jelas Dicka.

Akun Instagram joki online game yang Dicka rintis kini sudah meraup lebih dari 100.000 pengikut di Instagram sekarang.

Baca juga: Pria Ini 13 Kali Mencuri demi Beli Chip Game Online

Dicka sudah merintis usaha ini sejak tahun 2017. Sama seperti Chandra, ketertarikannya untuk membuka bisnis ini sebenarnya bermula dari hobi untuk bermain online game.

“Awal mulanya, HP pribadi jatuh. LCD-nya pecah. Karena ketagihan pengin main terus, solusinya saya main pakai HP teman kontrakan waktu dia tidur. Saya mainkan solo sendiri, tapi gampang banget menang," jelas Dicka.

Sejak itu, Dicka membuka usaha kecil-kecilan joki online game. Tiga tahun setelah ia rintis, sekarang sudah ada 50 orang joki online game  yang ia rekrut untuk bekerja bersamanya.

Perolehan rank menjadi salah satu hal paling penting bagi pemain online game. Itu sebabnya mereka tak segan membayar joki online game untuk meningkatkan peringkatnya mereka.

Rank itu kalau di Mobile Legends dari paling rendah ada warrior, elite, master, grand master, epic, legend, mythic, masing-masing kategori ada empat level. Kalau pertama masuk rank-nya warrior 4, terus naik jadi 3, 2, 1, baru elite 4, gitu seterusnya,” jelas Idham Barieq, seorang pemain setia online game Mobile Legends.

Ia menyatakan bahwa perolehan rank menjadi sangat penting untuk prestise dari pihak pemain.

“Lebih buat prestise gitu, sih. Harga diri. Soalnya kalau ranking di bawah epic itu suka pasti dikatain noob (pemula),” jelas Idham.

“Pernah waktu itu sampai jadi marahan sama teman karena rank turun,” ujarnya diselingi tawa.

Meski belum pernah menggunakan jasa joki online game, Idham menyatakan, dirinya berencana untuk menggunakannya dalam waktu dekat agar dapat segera meningkatkan rank-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com