Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar dari Zona Merah, Kota Tangerang Kini di Zona Oranye Covid-19

Kompas.com - 06/10/2020, 18:20 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, wilayah Kota Tangerang kembali berstatus sebagai wilayah zona oranye kasus Covid-19 setelah sebelumnya ditetapkan sebagai zona merah.

"Sekarang ini kita masuk zona orange informasinya," ujar dia dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Selasa (6/10/2020).

Meski sudah berstatus sebagai zona oranye, Arief mengatakan, pihaknya akan terus melakukan razia Aman Bersama untuk terus menekan penularan Covid-19.

Dia berharap, dengan adanya sosialisasi dan razia yang masif, laju penularan Covid-19 di Kota Tangerang bisa terus berkurang dan mengubah status zona oranye menurun menjadi zona kuning.

"Kita terus sosialisasi, terus yang kerumunan kita bubarkan. Mudah-mudahan angkanya bisa terus bergeser dari oranye ke kuning, mudah-mudahan bisa kembali ke hijau," kata dia.

Selain melakukan razia dan sosialisasi, Arief mengatakan, Pemkot Tangerang melakukan upaya penambahan fasilitas isolasi pasien Covid-19.

Pemkot sudah menyediakan Hotel Kyriad dengan kapasitas 165 kamar isolasi untuk digunakan oleh pasien Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Karena di sana tidak ada fasilitas kesehatan seperti di Puskesmas isolasi terkonsentrasi," tutur dia.

Kriteria pasien isolasi di Hotel Kyriad, yakni rentang usia 12-60 tahun dan dipastikan tidak ada gejala yang dialami pasien.

"Yang memiliki gejala ringan dan sedang akan dirawat di Puskesmas yang sudah disediakan, dan yang gejala berat dirawat di rumah sakit," tutur Arief.

Sebagai informasi, dilansir dari situs resmi Pemerintahan Kota Tangerang penambahan kasus baru Covid-19 per tanggal 6 Oktober 2020 sebanyak 24 kasus.

Kini kasus Covid-19 terkonfirmasi di Kota Tangerang sejumlah 1.746 kasus. Sebanyak 1.408 orang sembuh, 60 pasien meninggal dunia, dan 278 pasien dalam perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com