Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Laki-laki yang Diduga Bawa Airsoft Gun Saat Ribut di TPU Menteng Pulo

Kompas.com - 06/10/2020, 19:27 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki berinisial Y, yang diduga membawa airsoft gun, ditangkap Polsek Tebet pada Selasa (6/10/2020), sekitar pukul 17.30 WIB.

Penangkapan dilakukan lantaran Y membawa airsoft gun saat terlibat keributan antarkelompok di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Aksi Y tersebut bahkan viral setelah video rekaman beredar di media sosial.

“Pada hari Selasa tanggal 6 Oktober 2020 kira-kira pukul 17.30 WIB sampai selesai, Kanit Reskrim bersama Tim Opsnal Reskrim Tebet mengamankan Y, seorang yang viral, diduga membawa senjata api atau airsoft gun,” kata Kapolsek Tebet, Kompol Budi Cahyono dalam keterangan tertulis, Selasa (6/10/2020) sore.

Penangkapan Y dipimpin oleh Kanit Reskrim dan Tim Opsnal Polsek Tebet. Saat ini, Y telah dibawa ke Polsek Tebet dimintai keterangan.

Baca juga: Viral Video Keributan di TPU Menteng Pulo Tebet, Seseorang Diduga Bawa Airsoft Gun

Sebagai informasi, keributan antarkelompok di TPU Menteng Pulo tersebut terjadi pada Minggu (4/10/2020), sekitar pukul 17.00 WIB.

Keributan berawal dari penagihan utang oleh laki-laki berinisial N kepada Y.

“N (warga Menteng Dalam) datang ke makam Menteng Pulo 1 dalam keadaan mabuk,” kata Budi.

N datang ke TPU Menteng Pulo membawa celurit dengan maksud menagih hutang kepada Y.

Kedatangan N bersama seorang temannya menimbulkan keributan secara berkelompok di TPU Menteng Pulo 1.

Baca juga: Keributan Para Pemuda di Tebet Berawal dari Ojol Tabrak Pejalan Kaki

“Kemudian Y terlihat di video menenteng/membawa sejenis senjata yang diduga senjata api jenis air soft gun,” ujar Budi.

Sekelompok pemuda terlibat aksi dorong mendorong. Terlihat pula penganiayaan berupa pemukulan kepala seorang laki-laki dengan benda tumpul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com