Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Embung Semanan Ditargetkan Selesai Sebelum Akhir Tahun

Kompas.com - 06/10/2020, 19:40 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPembangunan embung atau penampungan air hujan di kawasan Semanan untuk mencegah banjir, ditargetkan rampung sebelum akhir 2020.

Hal ini dinyatakan Kepala Suku Dinas SUmber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari, Selasa (6/10/2020).

“Pembangunan embungnya baru saja dimulai berapa hari lalu. Kita harap bisa selesai sebelum akhir tahun ya,” ujar Purwanti.

Purwanti menyatakan, proyek tersebut tidak menggunakan tender ataupun pihak ketiga. Tanah tempat pembangunan embung juga dinyatakan milik Dinas Pertamanan.

“Tidak pakai pihak ketiga. Kegiatannya pakai satgas kami, operator kami, alat berat juga dari kami,” ucap dia.

Baca juga: Jelang Musim Hujan, Pemkot Jakbar Bangun Embung di Semanan yang Sering Dilanda Banjir

Wilayah Semanan merupakan salah satu wilayah yang sering dilanda banjir ketika musim hujan tiba.

“Wilayah ini kan juga rawan genangan air, ya. Seperti kemarin waktu banjir di Januari itu.” tutur Purwanti.

Ketika banjir melanda kawasan, air biasanya membutuhkan waktu berhari-hari untuk surut. Bahkan, pada Januari lalu, air banjir tidak surut hingga 7 hari lamanya.

Embung turut dibangun di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat sebagai upaya mencegah banjir di kawasan lainnya.

Selain pembangunan embung, pihaknya juga sudah melakukan upaya pencegahan berupa pengurasan dan pengerukan saluran air di delapan kecamatan di Jakarta Barat secara rutin.

Purwanti menyatakan bahwa pintu-pintu air juga sudah diperbaiki sejak awal tahun.

Baca juga: 511 Meter Kubik Sampah Diangkat dari 3 Pintu Air akibat Hujan Deras Minggu Malam

“Kita juga optimalisasi pompa-pompa portabel itu yang digunakan untuk menyedot air banjir” tambahnya.

Ia menambahkan, sebab wilayah Jakarta Barat sudah mengalami subsiden, memang air banjir yang datang harus disedot menggunakan pompa portabel tersebut.

Sempat terkendala pandemi

Upaya pencegahan banjir di kawasan Jakarta Barat ternyata juga sempat mengalami kendala sebab pandemi Covid-19.

“Kendala ya pasti ada, misal masalah anggaran. Kemarin kan anggaran fokus ke penanganan kasus Covid-19, tapi ya memang begitu namanya kita pandemi,” jelasnya.

Namun, Purwanti juga menegaskan bahwa banjir juga tetap harus jadi isu prioritas.

Meski agak terlambat, Purwanti tetap berharap banjir di Jakarta dapat diatasi melalui upaya pembangunan embung maupun

“Mudah-mudahan, nanti curah hujan tidak tinggi sekali seperti Januari kemarin. Memang ini sedikit terlambat, tapi insha Allah bisa,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com