Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Klaster Covid-19 Keluarga di Bogor, Depok, Bekasi Sedang Tinggi-tingginya

Kompas.com - 07/10/2020, 06:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali berkantor di Depok pekan ini mulai Selasa (6/10/2020) kemarin.

Ia ingin memantau secara lebih dekat penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bekasi), khususnya di Depok yang menjadi lokasi dengan angka kasus positif terbanyak di Jawa Barat.

Dalam lawatannya kemarin, pria yang akrab disapa Emil itu berujar bahwa situasi pandemi di Bodebek masih belum mereda, utamanya dalam hal penularan virus corona di tataran keluarga.

Baca juga: UPDATE Grafik 6 Oktober: Tambah 115 Kasus di Depok, 1.416 Pasien Covid-19 Masih Dirawat

"Ini minggu kedua saya bertugas rutin di Depok. Salah satunya saya melakukan koordinasi dengan kepala daerah Bodebek, Depok, untuk memastikan kesamaan gerak," kata Emil kepada wartawan.

"Kesamaan utama, kami menyekapati Bodebek ini klaster keluarga lagi tinggi-tingginya. Contoh di Bogor, dari 200-an keluarga, yang kena rata-rata tiga (anggota keluarga). Ini dilaporkan juga di Kota Bekasi," lanjutnya.

Emil mengaku, penularan Covid-19 di level keluarga dibawa dari perkantoran. Namun, ia belum bisa memastikan letak perkantoran yang menjadi sumber awal penularan virus Corona.

"Sedang kita teliti ini klaster kantornya Jakarta atau klaster kantornya diri sendiri. Jadi, misalnya karena kantor yang di Bogor atau orang KTP Bogor yang klaster kantornya di Jakarta. Nanti kita akan teliti," ungkap eks Wali Kota Bandung tersebut.

Baca juga: 60 Kelurahan di Depok Masuk Zona Merah Covid-19, Ini Sebaran Kasusnya

Emil dijadwalkan berkantor di Depok pada hari ini. Ia menyebut, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan di Depok, mulai dari manajemen kapasitas rumah sakit hingga mengejar standar minimal WHO soal tes swab PCR yang tak pernah terpenuhi selama 7 bulan pandemi.

Hingga data diperbarui kemarin, kasus Covid-19 di Depok yang dilaporkan sudah mencapai 5.013 kasus, tertinggi di antara wilayah lain di region Bodetabek.

Sebanyak 1.416 pasien masih dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

Sementara, 3.454 orang sembuh dan 143 pasien meninggal.

Baca juga: Emil Batasi Operasional Restoran di Bodebek, Antisipasi Warga Jakarta Pindah Tongkrongan

Data lain, tercatat sekitar 95 persen wilayah atau 60 dari 63 kelurahan di Kota Depok masuk dalam kategori zona merah, hingga data terbaru dirilis pada Selasa kemarin.

Jumlah ini naik sekitar 6 persen ketimbang dua pekan lalu, saat ada 56 kelurahan yang masuk dalam zona merah di Depok.

Tiga kelurahan yang belum masuk zona merah ialah Kelurahan Kemirimuka, Beji; Duren Seribu, Bojongsari; dan Kedaung, Sawangan.

Kelurahan Sukamaju di Cilodong masih jadi kelurahan dengan kasus aktif terbanyak sejak pekan lalu dengan 59 kasus aktif.

Di bawahnya, ada Kelurahan Kukusan di Beji yang mencatat 58 pasien dan Kelurahan Abadijaya di Sukmajaya dengan 57 kasus aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com