Pansus akhirnya muncul dan memiliki agenda rapat pada Senin lalu.
Agenda ini digelar setelah adanya banjir di sejumlah titik akibat guyuran hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada 21 September dan 4 Oktober lalu.
Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengatakan, pansus mengadakan rapat bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA), dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Agendanya adalah membahas mengenai master plan dan kebijakan penanganan banjir di Ibu Kota.
Baca juga: Pansus Banjir DPRD DKI: Rencana Penanganan Banjir Pemprov Bagus, tapi Eksekusi Tak Maksimal
Zita bilang, program yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai penanganan banjir tak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
"Kami sudah dengar paparannya, dari rencana jangka panjang, menengah, hingga jangka pendek. Tapi dengan rencana yang ada, banjir di DKI semakin parah, itu yang ingin kami telusuri," ujar Zita saat dikonfirmasi, Selasa (6/10/2020).
Dari hasil rapat, menurut Zita, paparan yang disampaikan eksekutif sangat detail dan jelas. Bahkan rencana panjang dan pendek penanganan banjir disiapkan dengan baik.
Hanya saja, eksekusi atau praktek Pemprov DKI di lapangan tak berjalan baik sehingga banjir masih saja menghantui Jakarta.
Hal ini menjadi perhatian khusus Pansus Banjir DPRD agar bisa mengantisipasi banjir pada akhir maupun awal tahun.
Tak hanya perencanaan penanganan banjir, pihaknya akan juga memfokuskan segi anggaran dan prioritas penanggulangan banjir.
Rapat Pansus Banjir DPRD DKI bersama Pemda akan dilanjutkan pada pekan depan. Zita pun menginginkan legislatif dan eksekutif satu pandangan dalam penanganan banjir ini.
"Kami suport apa yang sudah baik. Temuan kelemahannya, akan jadi bahan rekomendasi dari kami untuk Pemprov. Mungkin dari segi anggaran, SDM, atau hal yang lebih besar lagi," tutupnya.
Sikap reaktif Pansus Banjir ini mendapat kritikan dari Ketua Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan.
Ia heran karena Pansus Banjir baru bergerak, sedangkan dibentuk sejak 8 bulan yang lalu.
"Itu kan pansus dibentuk untuk banjir Jakarta pada 1 Januari. Nah kalau sekarang baru kerja, kerjanya untuk banjir yang mana? Karena kan kemarin Jakarta banjir lagi berapa kali. Menurut saya enggak jelas nih DPRD," ucap Tigor.
Tigor meminta DPRD DKI agar serius bekerja, bukan hanya sekadar omongan.
"Jadi menurut saya sekarang DPRD pertegas aja mau seperti apa jangan reaktif begitu kesannya kayak enggak ada kerjaan. Cuma supaya kelihatan kerja di mata masyarakat, jadi ini harus bener kerjanya jangan ngomong doang," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.