JAKARTA, KOMPAS.com – Berbagai restoran mulai menggunakan taktik "jemput bola" kepada pelanggan, sejak COVID-19 merebak di Indonesia.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Krisnandi, menyatakan bahwa hal tersebut merupakan strategi yang dilakukan di masa pandemi oleh restoran karena keadaan yang memaksa.
Diketahui, sejak awal pandemi, beberapa pegawai restoran besar mulai berjualan makanan produk mereka di luar lokasi gerainya, baik itu di pinggir jalan maupun di titik-titik strategis, seperti jembatan penyeberangan.
“Itu strategi ya, apa boleh buat, orang (pelanggan) yang datang ke resto-nya sudah mulai berkurang. Mau enggak mau, jemput bola, karena terpaksa,” ujar Krisnandi pada Rabu (7/10/2020).
“Jujur saja, sudah hampir kehabisan akal, sih. Restoran kan menjual makanan dan ambience. Di kala orang enggak bisa datang makan di tempat, caranya gimana? Ya menghampiri klien itu," tambahnya.
Krisnandi menjelaskan, pihak restoran terpaksa melakukan hal tersebut sebab pesaing yang semakin meningkat.
Sementara biaya-biaya seperti sewa dan gaji karyawan masih harus dibayarkan.
Krisnandi menilai bahwa banyak keluarga yang memutuskan untuk memasak makanan bagi keluarganya sendiri agar lebih sehat dan murah.
“Awal pandemi, orang pada stay di rumah, ibu-ibu yang tadinya enggak turun ke dapur, jadi turun ke dapur. Yang enggak bisa bikin kue, jadi pada bikin kue,” kata Krisnandi
Meski awalnya dibuat untuk konsumsi pribadi, Krisnandi menyatakan, bahwa banyak dari mereka yang mulai menjual makanan-makanan yang mereka buat ketika harus bertahan di rumah saja.
“Mulai dari hotel, resto, resto yang di dalam mal, warung-warung, sekarang masuk ibu-ibu kanan kiri itu juga mulai jualan. Persaingan ya tambah,”ujarnya.
“Suplainya sudah banyak, di sekeliling pada jualan, ada juga yang mulai ngejualin tapi ngambil dari orang. Pokoknya outlet jadi nambah” kata Krisnandi.
Maka, bertambah lagi jumlah pesaing bagi restoran. Padahal, jumlah pelanggan pun sudah semakin berkurang.
Baca juga: Pemprov DKI Tutup 72 Unit Usaha karena Langgar PSBB, Mayoritas Restoran
Tidak seperti makanan-makanan yang dijajakan via online semata, restoran memiliki biaya overhead, seperti biaya sewa yang harus dibayarkan.
Belum lagi, gaji karyawan yang masih harus dibayar, padahal pelanggan yang datang sepi.