“Kan enggak bisa, karyawan disuruh tunggu, disuruh tidur di rumah dulu, enggak dibayar, lalu nunggu gimana nanti. Enggak bisa begitu,” kata Krisnandi.
Ia menyatakan bahwa strategi "jemput bola: ini dilakukan agar bisa menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan pihak karyawan juga.
Krisnandi menegaskan bahwa memang restoran harus berinovasi dalam menghadapi pandemi ini.
Selain melalui strategi "jemput bola", ada juga yang melakukan promo potongan harga, atau menyediakan layanan antar makanan ke mobil pelanggan.
“Ada juga restoran yang sekarang menyediakan meja makannya di mobil tamu, ini juga inovasi," ucapnya.
Terkait nasib restoran, Krisnandi pesimistis semua restoran akan mampu bertahan jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terus dijalankan.
“Tergantung waktunya, tapi kalau ini (PSBB) digeber terus sampai akhir tahun, kalau lanjut lagi, saya yakin beberapa hotel dan resto akan mulai tutup pintu. Enggak sanggup,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.