Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Makara UI Terganjal Nomenklatur untuk Tampung Pasien Covid-19 di Depok

Kompas.com - 07/10/2020, 13:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) yang dibidik sebagai lokasi isolasi khusus pasien Covid-19 bergejala ringan hingga hari ini belum juga dioperasikan pemerintah.

Padahal, ketika penjajakan Pemerintah Kota Depok dan UI dilakukan pada bulan lalu, Wisma Makara ditargetkan dapat beralih fungsi mulai awal bulan ini.

Usut-punya usut, masih ada urusan administrasi yang menggantung dalam hal mengoperasikan Wisma Makara UI sebagai lokasi khusus isolasi pasien Covid-19 di Depok.

"Untuk lokasi OTG (orang tanpa gejala) ini kami ada 1 titik, masih menunggu keputusan BNPB, yaitu Wisma Makara UI. Tadi Pak Gubernur (Jawa Barat, Ridwan Kamil) mau membantu koordinasi langsung dengan BNPB," tutur Pejabat Sementara (PJs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi kepada wartawan, Rabu (6/10/2020).

Baca juga: Wisma Makara UI Siap Tampung 150 Pasien Covid-19 Bergejala Ringan

"Jika hal itu bisa dilakukan, minggu ini pun bisa penjemputan dilakukan. Targetnya pekan depan," imbuhnya.

Dedi berujar, perbedaan nomenklatur yang menghambat alih fungsi Wisma Makara UI menjadi lokasi isolasi khusus pasien Covid-19 bergejala ringan.

Wisma Makara UI merupakan wisma, sedangkan, menurut Dedi, BNPB mengharuskan lokasi isolasi khusus pasien Covid-19 merupakan kategori hotel.

Perbedaan nomenklatur ini yang sedang dicarikan jalan tengahnya antara pemerintah dengan BNPB supaya Wisma Makara UI bisa cepat difungsikan menampung pasien Covid-19.

"Yang dibutuhkan oleh mereka, jangan sampai saat eksekusi, anggarannya bertentangan dengan kode rekening," sebut Dedi.

"Maka, dibutuhkan (kejelasan) nomenklaturnya oleh BNPB, bahwa ada PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) yang menyatakan bahwa Wisma Makara setara hotel," jelasnya.

Hingga data terbaru dirilis kemarin, Kota Depok masih bertahan sebagai wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 terbanyak di Jawa Barat.

Total, ada 5.013 kasus positif Covid-19 di Depok, sebanyak 1.416 di antaranya masih ditangani saat ini.

Gubernur Ridwan Kamil menyatakan, penularan virus corona di lingkungan keluarga sedang tinggi-tingginya di Depok, termasuk pula di Bekasi dan Bogor.

Oleh karenanya, ketersediaan lokasi isolasi khusus pasien Covid-19 bergejala ringan seperti Wisma Makara UI sangat mendesak, demi menekan jumlah pasien Covid-19 yang isolasi mandiri dan berpotensi menularkannya ke anggota keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com