Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Hari PSBB, Bagaimana Pergerakan Kasus Covid-19 di Jakarta?

Kompas.com - 08/10/2020, 07:21 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

3 Oktober : bertambah 155 menjadi 12.755 orang

4 Oktober : bertambah 379 menjadi 13.134 orang

5 Oktober : berkurang 165 menjadi 12.969 orang

6 Oktober : berkurang 47 menjadi 12.922 orang

7 Oktober : bertambah 332 menjadi 13.254 orang

Angka Kematian Akibat Covid-19 Terus Naik

Walaupun kasus aktif Covid-19 mulai melandai, pasien yang dilaporkan meninggal dunia terus meningkat selama PSBB ketat.

Rata-rata laporan kasus meninggal dunia harian selama penerapan PSBB adalah 17 orang dengan tingkat kematian 2,4 persen.

Angka kematian tertinggi tercatat pada 6 Oktober, yakni 34 orang.

Baca juga: Dalam Raperda Covid-19, Insentif Tenaga Kesehatan Tanggung Jawab Pemprov DKI

Berikut detail angka pasien Covid-19 yang dilaporan meninggal dunia selama 24 hari penerapan PSBB:

14 September : bertambah 30 menjadi 1.440 dengan tingkat kematian 2,6 persen

15 September : bertambah 28 menjadi 1.468 dengan tingkat kematian 2,6 persen

16 September : bertambah 30 menjadi 1.498 dengan tingkat kematian 2,6 persen

17 September : bertambah 15 menjadi 1.513 dengan tingkat kematian 2,5 persen

18 September : bertambah 22 menjadi 1.535 dengan tingkat kematian 2,5 persen

19 September : bertambah 11 menjadi 1.546 dengan tingkat kematian 2,5 persen

20 September : bertambah 15 menjadi 1.561 dengan tingkat kematian 2,5 persen

21 September : bertambah 31 menjadi 1.592 dengan tingkat kematian 2,5 persen

22 September : bertambah 32 menjadi 1.624 dengan tingkat kematian 2,5 persen

23 September : bertambah 26 menjadi 1.650 dengan tingkat kematian 2,5 persen

24 September : bertambah 14 menjadi 1.664 dengan tingkat kematian 2,5 persen

25 September : bertambah 13 menjadi 1.677 dengan tingkat kematian 2,4 persen

26 September : bertambah 2 menjadi 1.679 dengan tingkat kematian 2,4 persen

27 September : bertambah 13 menjadi 1.692 dengan tingkat kematian 2,4 persen

28 September : bertambah 12 menjadi 1.704 dengan tingkat kematian 2,4 persen

29 September : bertambah 14 menjadi 1.718 dengan tingkat kematian 2,3 persen

30 September : bertambah 13 menjadi 1.731 dengan tingkat kematian 2,3 persen

1 Oktober : bertambah 6 menjadi 1.737 dengan tingkat kematian 2,3 persen

2 Oktober : bertambah 3 menjadi 1.740 dengan tingkat kematian 2,3 persen

3 Oktober : bertambah 3 menjadi 1.743 dengan tingkat kematian 2,2 persen

4 Oktober : bertambah 18 menjadi 1.761 dengan tingkat kematian 2,2 persen

5 Oktober : bertambah 11 menjadi 1.772 dengan tingkat kematian 2,2 persen

6 Oktober : bertambah 34 menjadi 1.806 dengan tingkat kematian 2,2 persen

7 Oktober : bertambah 13 menjadi 1.819 dengan tingkat kematian 2,2 persen

Penyebaran vrus masih tinggi

Klaim pelandaian kasus harian Covid-19 tidak berbanding lurus dengan angka penyebaran Covid-19.

Indikatornya adalah jumlah penambahan kasus harian Covid-19 yang masih melampaui angka 1.000 selama memberlakukan PSBB.

Hanya ada tiga hari dengan penambahan kasus di bawah angka 1.000 selama PSBB.

Rata-rata penambahan kasus harian Covid-19 selama PSBB adalah 1.147 kasus. Bahkan pada hari ketiga penerapan PSBB, kasus harian Covid-19 mencatat angka tertinggi sejak awal pandemi, yakni bertambah 1.505 kasus.

Berikut rincian kasus harian Covid-19 selama PSBB:

14 September : 1.062 kasus baru

15 September : 1.027 kasus baru

16 September : 1.505 kasus baru (lonjakan tertinggi)

17 September : 1.014 kasus baru

18 September : 1.403 kasus baru

19 September : 932 kasus baru

20 September : 1.079 kasus baru

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com