Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Klaim Kasus Covid-19 Melandai Selama Pembatasan Jam Operasional Tempat Usaha

Kompas.com - 08/10/2020, 08:03 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklaim kasus Covid-19 di wilayahnya mulai melandai selama jam operasional tempat usaha dibatasi.

Menurut dia, selama penerapan aturan pembatasan jam operasional tempat usaha, aktivitas warga di luar rumah berkurang setelah pukul 18.00 WIB.

Kini operasional tempat usaha hanya diperbolehkan hingga pukul 18.00 WIB.

Untuk rumah makan, termasuk kafe, yang beroperasi di atas 18.00 WIB, wajib menerapkan take away atau drive thru.

"Kalau berkurang secara signifikan, enggak, tetapi kalau landai, iya," ujar Rahmat kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Dinkes: Ruang ICU di Kota Bekasi Terisi 84 Persen, Tempat Tidur Isolasi Sisa 350

Meski demikian, ia mengakui bahwa pembatasan jam operasional itu belum bisa disimpulkan efektif menekan kasus Covid-19.

Pihaknya baru bisa menilai setelah dua pekan kedepan. Namun, kata dia, sejauh ini angka kematian karena Covid-19 cenderung berkurang.

"Dua minggu baru bisa kita evaluasi," kata dia.

Baca juga: 12 Tempat Usaha di Bekasi Disegel akibat Langgar Pembatasan Jam Operasional

Pembatasan jam operasional tempat usaha akan diterapkan hingga 9 Oktober 2020. Terkait apakah pembatasan tersebut akan dilanjutkan atau tidak, hal itu tergantung Pemerintah Pusat.

"Jadi kalau nanti tanggal 9 Oktober tidak ada rapat, ya kita minta saran apakah kita kembali seperti melakukan penanganan dengan metode kita, atau kita bagaimana. Kita tunggu aja dua hari ini," tutur dia.

Hingga 2 Oktober, total 3.375 kasus Covid-19 di Kota Bekasi. Sebanyak 181 orang masih dirawat dan 111 pasien meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com