DEPOK, KOMPAS.com – Bak mencari jarum di tumpukan jerami, kalimat ini terasa tepat bagi mereka yang tengah berupaya untuk mencari pekerjaan di tengah pandemi Covid-19.
Pengajuan lamaran hingga proses wawancara berkali-kali dilakukan oleh para pencari kerja.
Namun, apa yang sudah diupayakan itu tak semuanya membuahkan hasil.
Banyak dari para pencari kerja yang tak kunjung diterima oleh perusahaan, sampai akhirnya mencari alternatif lain untuk mengumpulkan pundi-pundi uang di tengah pandemi Covid-19.
Seperti yang dilakukan oleh Amadea Fahdinda, warga Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Kisah Junaedi, 15 Kali Gagal Lamar Kerja dan Jatuh Bangun Bangun Usaha di Tengah Pandemi Covid-19
Mantan social media specialist perusahaan ternama ini membulatkan tekadnya untuk merintis usaha sendiri dengan berjualan varian makanan khas Jepang secara daring.
Usaha kuliner mulai dilakoni mantan pegawai perusahaan ternama di Jakarta ini setelah berulang kali gagal mendapatkan kerja di tengah pandemi.
Padahal, terdapat beberapa perusahaan yang sudah dilamarnya. Tetapi, belum ada satupun yang membuahkan hasil.
“Ini sekarang jadi mata pencarian utama ya. Karena kan saya juga belum mendapatkan kerja lagi. Lowongan yang buka saat ini pun sedikit. Jadi ya ini sumber penghasilan utama saya,” kata Amadea saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (8/10/2020) malam.
Sejak Februari lalu, Amadea memutuskan mengajukan pengunduran diri dengan maksud mencari pekerjaan di tempat lain.
Namun, ketika dia resmi keluar dari perusahaannya pada awal Maret 2020, muncul kasus Covid-19 dan penetapan status darurat bencana wabah virus corona di Tanah Air.
Akibatnya, perusahaan yang kala itu tengah dilamarnya pun menghentikan proses seleksi. Padahal, dia sudah memasuki tahap akhir perekrutan.
Keinginan Amadea mencari tantangan baru di tempat kerja incarannya itu pun melayang.
“Istilahnya orang-orang di LinkedIn mah di-ghosting HRD. Diberi harapan palsu,” kata Amadea.
Semangatnya tak patah sampai di situ.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.