JAKARTA, KOMPAS.com - Demontrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja berujung rusuh di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga ke Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) sore. Massa merusak dan membakar sejumlah fasitas publik, antara lain halte bus transjakarta.
Kondisi rusuh itu membuat takut para pekerja kantoran di kawasan itu. Mereka tidak berani pulang, padahal jam kantor sudah selesai.
Hairul (38) yang berkantor di kawasan Bundaran HI mengatakan, dia tak berani mengeluarkan kendaraan dari kantornya untuk pulang ke rumah di kawasan Pasir Putih, Depok. Kondisi di depan kantornya belum kondusif.
"Tidak berani pulang. Masih kaos gini takut. Nanti saja kalau sudah aman. Pasti jalan juga banyak yang ditutup," ujar Hairul melalui pesan singkat.
Baca juga: Aksi Demo Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di 9 Daerah Berlangsung Ricuh, Mana Saja?
Menurut Hairul, rasa takut juga dialami beberapa rekan kerja yang ingin pulang ke rumah. Mereka pun memilih bertahan di depan kantor.
"Teman juga pada takut, masih di sini dulu," katanya.
Seorang pekerja lain, Taufik Hidayat, memilih untuk menunggu kondisi hingga kondusif baru pulang.
"Di kantor dulu aja. Tadi lihat, takut pada bakar-bakar. Belum gas air mata buat mata pedih banget," kata dia.
Taufik berharap kerusuhan yang terjadi dekat kantornya itu segera selesai dan bisa ditangani polisi.
"Semoga cepat selesai," ucap warga Kemang, Jakarta Selatan, tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.