JAKARTA, KOMPAS.com – Ada kesibukan luar biasa di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020) kemarin. Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berakhir bentrok antara demonstran dengan aparat keamanan.
Harmoni sejak zaman Belanda memang telah menjadi kawasan yang sibuk. Di sana pernah berdiri Gedung Harmonie, yang didirikan tahun 1810, dan meninggalkan warisan sampai saat ini berupa nama “Harmoni” itu sendiri.
Gedung tempat pesta warga Belanda itu dipelopori pembangunannya oleh Reinier de Klerk tahun 1776.
Maksud pendiriannya agar gaya hidup orang-orang Belanda tidak terlalu urakan.
Sebelum ada gedung ini, di sepanjang Kali Ciliwung banyak berdiri kedai minum. Karena orang-orang Belanda senang mabuk-mabukan, maka di situ sering terjadi perkelahian.
Lokasi Gedung Harmonie, begitu tertulis di tembok atas bagian muka gedung itu, dulu ada di pojokan Jalan Veteran dan Jalan Majapahit.
Kini lahan bekas gedung itu menjadi bagian dari lahan parkir Sekretariat Negara.
Selain Gedung Harmonie, Hotel des Indes adalah hal lain yang menguatkan Harmoni sebagai kawasan yang sibuk sejak dulu.
Hotel des Indes resmi beroperasi pada 1856 di tanah yang juga masih milik Reiner de Klerk. Sejarah mencatat, Hotel des Indes bisa disejajarkan dengan Hotel Raffles di Singapura.
Hotel Raffles di Singapura masih berdiri kokoh dan menjadi hotel berbintang yang bergengsi. Sementara Hotel des Indes sudah lenyap tak berbekas.
Hotel des Indes dilibas pembangunan tahun 1971. Hotel yang letaknya tak jauh dari Gedung Harmoni ini ada di Jalan Gajah Mada yang kini berdiri pusat belanja Duta Merlin.
Patung Hermes
Peninggalan era Belanda nyaris tak dapat diperlihatkan lagi kepada generasi saat ini. Selain nama “Harmoni” itu sendiri, yang tersisa dari kawasan ini sejak zaman Belanda adalah patung Dewa Hermes atau Dewa Mercuriu.
Hermes atau Mercurius adalah dewa perdagangan dalam mitologi Romawi. Seakan ada maksud khusus patung dewa itu diletakkan di Jembatan Harmoni yang dibangun pada 1905: dewa perdagangan untuk menandakan sibuknya aktivitas perdagangan di sekitar Jalan Hayam Wuruk waktu itu.
Masuk ke kawasan Harmoni, melewati jembatan, pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor masih bisa memandang patung Hermes. Patung itu ada di sisi kiri, dari arah Jalan Hayam Wuruk.