Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 1.192 Orang yang Terlibat Rusuh Demo Tolak Omnibus Law di Jakarta

Kompas.com - 09/10/2020, 13:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengamankan 1.192 orang yang terlibat kericuhan dalam aksi unjuk rasa tolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020) kemarin.

Sejumlah massa tersebut diamankan di seluruh polres yang ada pada wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Sampai dengan saat ini dengan saat ini 1.192 ya kita amankan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Kronologi Bentrokan 9 Jam di Jakarta, Massa Anarkistis Merusak Ibu Kota

Yusri menjelaskan, penangkapan sejumlah orang itu dilakukan berdasarkan pengalaman aksi kerusuhan yang terjadi sebelumnya. 

Menurut Yusri, setiap unjuk rasa yang berujung ricuh ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu.

"Dari situ kita lakukan razia sebelum adanya unjuk rasa. Ada beberapa kelompok datang dari Purwakarta, Banten dan lainnya. Tujuannya membuat kerusuhan," kata Yusri.

Seperti diketahui, demonstran yang menolak omnibus law terlibat bentrokan dengan kepolsian di beberapa titik wilayah Jakarta.

Akibat dari kericuhan itu, massa bertindak anarkistis dengan merusak hingga membakar perkantoran hingga fasilitas umum.

Berikut data kerusakan yang tercatat:

1. Gedung Kementerian ESDM dirusak dan dibakar. Kaca pintu utama gedung kementerian dirusak dengan batu.

Sejumlah mobil yang terparkir di depan gedung ringsek akibat menjadi sasaran amukan massa.

2. Bangunan bekas bioskop Grand Theater di kawasan Senen, Jakarta Pusat dibakar.

3. Sebanyak empat pos polisi lalu lintas dibakar. Rincian lokasinya adalah pos polisi di kawasan Tugu Tani, depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Simpang Harmoni, dan kawasan Senen.

4. Kaca pintu masuk stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia dan stasiun MRT Setiabudi Astra dirusak sehingga tangga penumpang tertimpa pecahan kaca. Dua perangkat mini excavator milik kontraktor CP201 dan pagar proyek MRT fase dua juga dirusak.

5. Sebanyak delapan halte Transjakarta dibakar, yakni halte Bundaran HI, Sarinah, Tosari Baru, Tosari Lama, Karet Sudirman, Sentral Senen, Senen arah Pulogadung, dan Senen arah Harmoni Central Busway (HCB).

6. Sebanyak sepuluh halte Transjakarta dirusak, yakni halte Harmoni, Bank Indonesia, Gambir 1, Sumber Waras, Grogol 1, Dukuh Atas 1, Petojo, Benhil, RS Tarakan, dan Kwitang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com