Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Pos Polisi Dirusak dan Dibakar Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja yang Berakhir Rusuh di Jakarta

Kompas.com - 09/10/2020, 14:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah mendata jumlah kerusakan fasilitas kepolisian dalam kerusuhan terjadi saat unjuk rasa tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) kemarin.

Setidaknya ada 18 pos polisi yang dirusak dan dibakar dalam kerusuhan itu.

"Total fasilitas polisi yang dilakukan perusakan dan pembakaran oleh para perusuh ada 18 fasilitas pos pam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (9/10/2020).

Yusri menjelaskan, dari 18 pos polisi tersebut di anataranya 9 dirusak dan 9 lainnya dibakar.

Baca juga: Tiga Pos Polisi dan Dua Mobil di Bekasi Dirusak Massa Saat Demo Kemarin

Perusakan dan pembakaran itu dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab yang menyusup di tengah massa aksi.

"Ada 16 halte yang dilakukan perusakan dan pembakaran. Ada fasilitas lain termasuk (bisokop) Senen dan kendaraan yang sudah dirusak oleh perusuh ini," kata Yusri.

Berikut 18 pos polisi yang dirusak dan dibakar massa:

  1. Pos Pam Harmoni.
  2. Pos Polisi Sarinah
  3. Pos Polisi Monas Barat Daya.
  4. Pos Lantas Atma Jaya
  5. Pos Polisi Pintu Utama Polda Metro Jaya
  6. Pos Polisi Pintu Senayan
  7. Pos Lantas Tugu Tani
  8. Pos Lantas Simpang Lima Senen
  9. Pos Lantas dekat RS Carolous
  10. Pos Lantas Cut Mutia
  11. Pos Polisi Petojo
  12. Pos Lantas Hayam Wuruk
  13. Pos Pol Grogol
  14. Pos Lantas Tomang
  15. Pos Lantas Asemka
  16. Pos Polisi Ketapang
  17. Pos Polisi Olimo
  18. Pos Turjawali Tomang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com