JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah polisi terluka dalam unjuk rasa para buruh dan mahasiswa menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung rusuh di Jakarta dan sekitarnya, Kamis (8/9/2020) kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, setidaknya ada 23 personel Polri yang cedera saat mengamankan aksi ujuk rasa itu.
"Memang betul ada 23 personil Polri yang luka selama kegiatan pengamanan demo kemarin," ujar Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat.
Yusri menegaskan, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto, termasuk yang terluka. Menurut Yusri, Sugeng terkena lemparan batu saat menghalau para demonstran di Jalan Daan Mogot, Tangerang.
Baca juga: Bersihkan Lokasi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Pemprov DKI Angkut Sampah hingga 398 Ton
"Kena lempar batu pada saat menghalau para pedemo- pedemo akan melakukan kegiatan-kegiatan kekerasan," kata dia.
Aksi unjuk rasa menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja terjadi di beberapa lokasi baik di Jakarta, Bekasi dan Tangerang, Kamis kemarin. Unjuk rasa tersebut berujung ricuh. Massa bentrok dengan polisi yang menembakkan gas air mata untuk menghalau demonstran.
Massa berbuat anarkis dengan merusak perkantoran dan membakar sejumlah fasilitas umum di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.