JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, total ada 25 halte di Jakarta yang rusak akibat tindakan anarkistis massa saat demo menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).
Jumlah halte yang rusak itu bertambah dibanding data terakhir pada Jumat (9/10/2020) pagi, yakni 20 halte.
"Kami menyayangkan ada aksi anarkistis dari masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang telah melakukan perusakan tempat umum karena tempat-tempat tersebut adalah fasilitas umum yang digunakan untuk masyarakat umum, seperti halte kurang lebih ada 25 halte (yang dirusak)," kata Ariza saat dikonfirmasi, Jumat.
Meskipun demikian, perusakan halte tidak berdampak pada layanan yang diberikan PT Transportasi Jakarta kepada masyarakat. Pasalnya, Transjakarta telah melakukan pengalihan rute pada sejumlah koridor yang haltenya menjadi sasaran amukan massa.
Baca juga: Data Anies, 20 Halte Rusak Dampak Demo Anarkistis, Kerugian Lebih dari Rp 55 Miliar
"Ada beberapa sedikit pengalihan rute, tapi tidak mengganggu transportasi umum di Jakarta. Terkait transportasi umum di Jakarta kita tidak ada masalah, kita carikan solusinya sehingga masyarakat tetap bisa tetap gunakan transportasi umum," ujar Ariza.
Sebagaimana diketahui, pengesahan UU Cipta Kerja mengundang gelombang aksi demo di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya Jakarta.
UU Cipta Kerja telah disahkan DPR dan pemerintah dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Aksi demo digelar oleh kaum buruh dan mahasiswa di Jakarta yang terpusat di sekitar Istana Kepresidenan dan dan Gedung DPR pada Kamis (8/10/2020) kemarin.
Aksi demo tersebut berakhir bentrok antara aparat Kepolisian dan massa demonstran di sejumlah titik di antaranya Simpang Jarmoni dan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Demo juga berujung pada tindakan anarkistis dengan merusak dan membakar sejumlah fasilitas seperti bekas gedung bioskop di Senen yang berdampak pada empat ruko dan dua toko buku di sekitarnya.
Baca juga: Kebakaran Bekas Gedung Bioskop Senen Menjalar ke Ruko dan Kios Buku
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.