Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Demonstrasi, Guru dan Orangtua Diminta Pantau Keberadaan Siswa

Kompas.com - 12/10/2020, 15:17 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Banten, minta pihak sekolah lebih aktif berkomunikasi dengan para orangtua murid untuk bersama-sama memantau keberadaan siswa saat jam pelajaran saat belajar jarak jauh seperti saat ini.

Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pelajar ikut dalam aksi demonstrasi, seperti aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja yang berlangsung beberapa waktu terakhir.

"Kamis sudah berkoordinasi dengan para kepala sekolah agar mengimbau guru-guru dan orangtua lebih mengawasi dan memantau anak-anaknya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Taryono, kepada Kompas.com, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Demo Tolak Omnibus Law di Banten, 270 Pelajar Diamankan, 1 Orang Kedapatan Bawa Narkoba

Menurut Taryono, para guru sudah cukup baik dalam menjalankan proses belajar secara jarak jauh di tengah masa pandemi Covid-19. Namun, pengawasan terhadap aktivitas dan keberadaan siswa menjadi kendala karena pengajar tidak langsung berhadapan dengan para siswa.

"Tentu ini kendalanya lebih intensitas guru memantau siswa, wali kelas membina anak kelasnya," kata dia.

Karena itu, perlu ada kerjasama pihak sekolah dan orangtua agar aktif berkomunikasi dan bekerja sama untuk mengawasi para siswa, terutama di tengah larangan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi satu kepsek (kepala sekolah) memantau keseluruhan secara umum, kedua wali kelas memantau siswa binaannya, tiga kerjasama dengan para orangtua dalam rangka mengawasi dan memastikan putra putrinya belajar di rumah," ujar dia.

Taryono sebelumnya mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan secara tegas melarang para siswa mengikuti demonstrasi karena tidak berhubungan langsung dengan pembelajaran saat ini.

"Jangan ikut-ikutan kegiatan, kayak demo yang tidak secara langsung berhubungan dengan pembelajaran saat ini," ujarnya.

Sebanyak 93 pelajar ditangkap Polres Tangerang Selatan ketika para pelajar itu hendak berangkat ke Istana Negara, Jakarta, untuk ikut demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis lalu.

Para pelajar tersebut diadang dan ditangkap petugas kepolisian agar tidak mengikuti aksi demo di Jakarta karena berpotensi menimbulkan kekacauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com