Longsoran mengakibatkan anak Kali Setu sudah meluap hingga menyebabkan banjir mencapai 1,5 meter.
Material longsor juga menimpa warga hingga tewas. Seorang perempuan bernama Widiar Nohafa tewas saat longsor turap terjadi.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Marinir Cilandak. Namun, nyawa korban tak tertolong.
Turap di area perumahan Melati Residence
sebelum dibangun dan longsor merupakan area kebun kosong.
Area kebun di bagian turap perumahan Melati Residence yang berbatasan dengan rumah warga memiliki kontur tanah yang landai.
Baca juga: Normalisasi Kali, Bagian Rumah yang Rusak Akibat Longsoran di Ciganjur Akan Dibongkar
“Dulu ini (turap) tanah kosong. Di sana kebun pisang dan mangga. Dulu tanahnya miring,” kata seorang warga RT 04/RW 012, Saripin kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi longsor, Senin (12/10/2020) siang.
Tanah yang landai tersebut kemudian diuruk oleh pengembang dan dibangun turap.
Hujan deras mengguyur Ciganjur sejak pukul 17.30 WIB. Hujan disertai angin kencang.
Area turap milik perumahan Melati Residence tak luput dari guyuran hujan. Setelah dihantam hujan deras, turap pun akhirnya longsor.
Camat Jagakarsa Alamsah mengatakan, penyebab longsornya turap milik perumahan Melati Residence hingga menyebabkan korban tewas diduga karena kurang perhitungan dalam pembuatannya.
Penyebab longsornya turap hingga saat ini masih dalam proses investigasi.
“Yang jelas konstruksi kalau dia kuat tidak mungkin roboh. Kami tidak bisa komentari konstruksi karena kami bukan orang konstruksi. Yang jelas kenapa bisa roboh, karena perhitungannya kurang,” kata Alamsah saat ditemui di lokasi longsor, Senin (12/10/2020) malam.
Pasca-longsornya turap milik perumahan Melati Residence, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menginvestigasi dugaan pelanggaran ketentuan tata ruang dalam pembangunan rumah di wilayah rawan banjir.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.