Setelah PSBB mulai dilonggarkan, Harys mengaku memang terjadi peningkatan penumpang bus DAMRI.
Tapi angka peningkatan jauh dari harapan, untuk mendekati angka normal sebelum pandemi saja, kata Harys masih sangat jauh.
"Sekarang sudah meningkat sekitar 15-20 persen, masih jauh banget dari angka normal, setidaknya kami masih bisa bertahan di tengah pandemi," kata dia.
Beragam syarat penumpang tetap patuh pada protokol kesehatan
Meski sepi penumpang, DAMRI tetap menerapkan dengan ketat protokol kesehatan untuk penumpang mereka.
Harys mengatakan, setiap penumpang dipastikan dahulu apakah mereka sehat untuk melakukan perjalanan dan suhu tubuh diukur menggunakan alat pengukur suhu.
Apabila ada penumpang dengan suhu melebihi 37,3 derajat celsius, maka tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan.
Penumpang juga wajib menggunakan masker, menjaga jarak selama perjalanan dan menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki armada bus.
Dia juga menjelaskan penumpang dilarang untuk duduk berdekatan di satu baris kursi dengan alasan apapun meskipun.
"Meskipun satu keluarga kami sarankan untuk pisah tempat duduk. Kalau depan-belakang masih diizinkan. Tapi kalau untuk sebelahan memang tidak boleh," kata dia.
Terakhir, penumpang tujuan Bandara Soekarno-Hatta disarankan untuk membawa rapid test sebagai salah satu syarat untuk melakukan penerbangan.
"Kita sarankan kepada penumpang untuk rapid, karena kan di Bandara mereka melakukan penerbangan, dan rapid test akan diperiksa juga," pungkas Harys.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.