Dia juga meminta para orang tua siswa di Tangerang Selatan untuk mengawasi anak-anak mereka jika terjadi aksi demonstrasi.
"Sekolah untuk mengawasi dan orang tuanya membimbing di rumah. Supaya tidak ada anak-anak SMP ikut demo karena bukan ranahnya anak-anak untuk demo," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Taryono yang meminta sekolah lebih aktif berkomunikasi dengan para orang tua murid. Sehingga, bisa bersama-sama memantau keberadaan siswa saat jam pelajaran saat belajar jarak jauh seperti saat ini.
Baca juga: Disdik Tangsel Juga Larang Siswa Ikut Demo UU Cipta Kerja
Taryono berpandangan, langkah itu itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pelajar ikut dalam aksi demonstrasi, seperti aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja yang berlangsung beberapa waktu terakhir.
"Kami sudah berkoordinasi dengan para kepala sekolah agar mengimbau guru-guru dan orang tua lebih mengawasi dan memantau anak-anaknya," kata Taryono.
93 pelajar di Tangsel ditangkap saat hendak demo
Untuk diketahui, sebanyak 93 pelajar ditangkap polres Tangerang Selatan saat hendak berangkat ke Istana Negara, Jakarta, untuk ikut demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis pekan lalu.
Para pelajar tersebut diadang dan ditangkap petugas kepolisian agar tidak mengikuti aksi demo karena berpotensi menimbulkan kekacauan.
"Diamankan 93 orang. Itu pelajar semua kami amankan dari beberapa titik di Tangerang Selatan," kata Angga pada Jumat lalu.
Baca juga: 93 Pelajar di Tangsel Ditangkap Polisi Saat Hendak Demo UU Cipta Kerja di Istana Negara
"Mereka diamankan ketika mau berangkat demo di Jakarta. (Mereka) Berpotensi menimbulkan kekacauan," sambungnya.
Para pelajar tersebut baru dilepaskan polisi sehari setelah ditangkap dengan dijemput orang tua atau pihak keluarganya masing-masing.
Polisi memastikan tidak ada unsur pelanggaran pidana yang dilakukan puluhan siswa tersebut.
Namun, polisi meminta para orangtua atau keluarga yang menjemput agar memberikan pembinaan kepada para pelajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.