JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja dari berbagai elemen masyarakat terus berlanjut hingga Selasa (13/10/2020) kemarin.
Setelah serikat buruh hingga aliansi mahasiswa yang melakukan aksi penyampaian pendapat, kini giliran Persatuan Alumni (PA) 212 dan beberapa ormas Islam yang menggelar unjuk rasa.
Kegiatan unjuk rasa itu bertema "Aksi 1310 Tolak UU Ciptaker/Cilaka", yang dilakukan di wilayah ring satu Istana Negara, Jakarta Pusat.
Namun, usai massa PA 212 menyelesaikan unjuk rasa, beberapa demonstran lainnya kembali terlibat kericuhan.
Baca juga: Demo di Patung Kuda Rusuh, Massa Anak Muda Lempar Batu ke Arah Polisi
Polisi menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa hingga ke berbagai arah baik Kebon Sirih hingga Tugu Tani, Jakarta.
Salah seorang pedemo tergeletak akibat bentrokan dengan polisi itu.
Bahkan, mereka juga meninggalkan motor-motor yang sebelumnya terparkir di Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) hingga dibawa ke Polda Metro Jaya.
Berdasarkan pantauan KompasTV pukul 17.31 WIB, massa yang mengenakan pakaian bebas terus melempari polisi dengan batu.
Mereka juga membakar kayu dan beberapa barang lain di sepanjang jalan tersebut.
Sementara polisi dengan peralatan lengkap berupa tameng dan tongkat terus menghindari dari serangan massa.
Polisi juga terus menembakkan gas air mata yang membuat massa berlarian ke berbagai arah. Bahkan, beberapa di antaranya berlari hingga ke tepi sungai.
Di tengah kericuhan itu, salah satu demonstran tiba-tiba tergeletak di jalan.
Baca juga: Bentrok dengan Polisi di Tugu Tani, Satu Orang Tergeletak di Jalan dan Digotong Massa
Ia pun langsung digotong oleh teman-temannya untuk menjauhi dari kepolisian yang terus menembakkan gas air mata.
Polisi temukan bola kasti yang diduga berisi cairan kimia berbahaya saat terjadi aksi saling lempar antara massa aksi.
Kepada Kompas.com, Petugas Provost Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Siregar mengatakan bahwa bola tersebut sudah diisi cairan kimia berbahaya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.