Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Gerombolan Remaja Buat Rusuh di Patung Kuda | Ancaman Sulit Dapat Kerja bagi Pelajar yang Demo

Kompas.com - 14/10/2020, 08:41 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi saat peserta aksi PA 212 membubarkan diri setelah menggelar aksi unjuk rasa selama beberapa jam di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (13/10/2020) sore.

Sekelompok pemuda tanpa mengenakan atribut dan beberapa membawa bendera merah putih tiba-tiba menyeruak. Mereka datang tanpa berunjuk rasa dan langsung mendesak barikade polisi.

Aksi mulai memanas saat lemparan batu dan botol mulai diarahkan massa aak muda ini ke arah polisi.

Baca juga: Dipukul Mundur Aparat, Demonstran Tolak UU Cipta Kerja Bakar Neon Box di Thamrin City

Kerusuhan pun akhirnya pecah dan menyebar ke banyak titik sejak sore hinga dini hari. Titik konsentrasi massa perusuh ini tercatat ada di kawasan Balai Kota DKI Jakarta, Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, Jalan Budi Kemuliaan, Tugu Tani, hingga Tanah Abang.

Berita soal kerusuhan yang kembali terjadi di Jakarta kemarin menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com.

Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:

Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Demonstrasi berakhir ricuh.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Demonstrasi berakhir ricuh.

1. Demo di patung kuda rusuh

Kerusuhan pecah saat massa PA 212 hendak bubar di sekitar Monas, Rabu (13/10/2020) siang. Batu-batu dilemparkan oleh sekelompok anak muda tanpa atribut ke arah barikade polisi.

Pantauan Kompas.com, massa PA 212 awalnya sudah mengakhiri aksi mereka. Pihak kepolisian dari balik pengeras suara pun berterima kasih karena aksi berlangsung tertib.

Baca juga: Pelajar yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja Dicatat dalam SKCK hingga Terancam Sulit Dapat kerja

 

Namun, tiba-tiba ada seorang remaja yang ditangkap oleh sekelompok pria. Kemudian di titik-titik lainnya mulai ada penangkapan remaja yang diduga sebagai provokator.

Kericuhan pun mulai terjadi. Para remaja itu mulai lempari botol hingga batu-batu. Mereka kemudian bersatu bergerak mendekati barikade polisi.

Tidak diketahui pasti asal muda-mudi ini karena mereka tak mengenakan atribut identitas apapun. Mereka kemudian mendorong barikade.

Baca selengkapnya di sini.

2. Kapolresta Tangerang akan persulit pelajar yang berdemo cari kerja

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan, pelajar yang ikut dalam aksi demonstrasi akan terekam dalam catatan kepolisian.

Hal tersebut akan mempersulit pelajar yang mengikuti aksi demonstrasi untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan.

"Mereka yang sudah diamankan akan ter-record di Intel dan ini menjadi catatan tersendiri ketika mereka mau mencari pekerjaan," ujar dia dalam keterangan suara, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Kapolresta Tangerang: Pelajar Ikutan Aksi Akan Tercatat di SKCK

 

Untuk itu, kata Sugeng, orangtua harus memperhatikan anak-anak mereka yang masih pelajar untuk tidak mengikuti aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Ini tolong menjadi perhatian orangtua untuk memperhatikan hal ini. Ini akan menyulitkan adik-adik (pelajar) nanti ketika mau lulus juga," kata dia.

Sugeng mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan Kota Tangerang untuk melarang pelajar mengikuti aksi demonstrasi.

"Saya sampaikan kita sudah koordinasi dengan diknas, di dalam pembelajaran melalui daring agar menyampaikan ke ortu masing-masing untuk memberikan imbauan untuk tidak ikut," kata dia.

Baca selengkapnya di sini.

Warga membersihkan rumahnya pascabanjir yang merobohkan tembok pembatas kali di perumahan Green Malaka Residence, Ciracas, Jakarta, Minggu (11/10/2020). Banjir yang merendam sejumlah permukiman di Ciracas itu disebabkan karena meluapnya Kali Cipinang akibat hujan lebat pada Sabtu (10/10) kemarinANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARS Warga membersihkan rumahnya pascabanjir yang merobohkan tembok pembatas kali di perumahan Green Malaka Residence, Ciracas, Jakarta, Minggu (11/10/2020). Banjir yang merendam sejumlah permukiman di Ciracas itu disebabkan karena meluapnya Kali Cipinang akibat hujan lebat pada Sabtu (10/10) kemarin

3. Khong Guan data kerugian akibat banjir di Ciracas

Lurah Ciracas, Jakarta Timur, Rikia Marwan mengatakan, saat ini proses pendataan ganti rugi akibat robohnya tembok milik PT Khong Guan di Ciracas tengah berlangsung.

Warga melalui pengurus RW dan tim dari PT Khong Ghuan masih mendata apa saja barang yang rusak akibat banjir yang terjadi setelah tembok PT Khong Guan tersebut roboh.

“Infonya kan pihak RW sedang bentuk tim, mereka berkonsultasi dengan pihak Khong Guan, sudah dilayani, diantisipasi diawali dengan pendataan dulu,” kata Rikia saat dihubungi,Selasa (13/10/2020).

Hasil pendataan akan diserahkan kepada PT. Khong Guan. Jika daftar kerugian sudah disetujui kedua pihak, proses ganti rugi akan berjalan.

Pihak kelurahan, kata Rikia, hanya memastikan daftar ganti rugi yang sudah disetujui kedua belah pihak bisa dipenuhi PT Khong Guan.

Baca selengkapnya di sini.

4. Bentrok di Patung Kuda, 500 orang ditangkap

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan pihaknya telah mengamankan sebanyak 500 massa anarkis yang berasal dari berbagai wilayah kota di Provinsi DKI Jakarta hingga Selasa sore pukul 16.45 WIB.

"Ada sekitar 500 orang ditangkap termasuk anarko yang ada di wilayah. Harusnya mereka belajar bukan malah ikut aksi," ujar Nana ditemui di dekat Halte Bundaran Bank Indonesia, Selasa (13/10/2020).

Nana mengatakan hal itu karena aksi di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha atau Bundaran Bank Indonesia berakhir ricuh akibat adanya massa aksi yang anarkis dan didominasi oleh remaja.

Nana mengatakan usai massa dari rombongan Anak NKRI dan Front Pembela Islam (FPI) yang berjumlah 4000 massa membubarkan diri dengan tertib pada pukul 16.00 WIB, justru malah ada massa aksi anarkis yang melempari batu ke arah petugas keamanan.

Baca selenkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com