Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Data di Situs Pemprov DKI, Kapolres Sebut Tak Ada Klaster Covid-19 di Polres Jakbar

Kompas.com - 14/10/2020, 21:06 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Audie S. Latuheru membantah adanya klaster penularan Covid-19 di Polres Jakarta Barat.

"Enggak ada (klaster) itu. Enggak ada", ujar Audie ketika dihubungi oleh Kompas.com, pada Rabu (14/10/2020).

Ia mengungkapkan, memang benar sempat ada anggotanya yang positif Covid-19, tetapi anggota tersebut telah sembuh.

"Kalau anggota yang positif ada, iya. Tapi sudah sembuh juga. Dan itu sudah dua bulan lalu," jelasnya.

Baca juga: 10 Klaster Covid-19 di Jakarta dengan Kasus Aktif Terbanyak

Sebelumnya dikutip dari situs corona.jakarta.go.id, terdapat klaster penularan Covid-19 di Polres Jakarta Barat. 

Dinyatakan bahwa terdapat 16 kasus dari klaster penularan Polres Jakarta Barat.

Situs resmi Pemprov DKI itu juga menampilkan jumlah kasus aktif Covid-19 di klaster-klaster penyebaran di Ibu Kota mulai 1 hingga 10 Oktober 2020.

Berikut rincian 10 klaster penularan Covid-19 dengan jumlah kasus aktif tertinggi dan berstatus dalam pemantauan Dinkes DKI:

1. Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ): 244 kasus

2. Pesantren Ciganjur Jagakarsa: 88 kasus

3. PT Indonesia Epson Industry: 88 kasus

4. PT Pertamina Drilling Contractor: 50 kasus

5. Polda Metro Jaya: 25 kasus

6. PPPSRS The Pakubuono Signature: 25 kasus

7. Polres Jakarta Pusat: 19 kasus

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com