Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Molor, Insentif Tenaga Medis Kota Bekasi Dijanjikan Cair Bulan Ini

Kompas.com - 15/10/2020, 06:49 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pencairan insentif bagi tenaga medis di Kota Bekasi, Jawa Barat kembali molor. Awalnya, insentif itu dijanjikan segera cair awal Oktober ini.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Fikri Firdaus mengatakan, insentif tenaga medis tersebut sejatinya sedang berproses.

"Untuk insentif kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bekasi, terutama 42 Puskesmas dan tiga RSUD tipe D ini sedang berproses, Insya Allah bulan ini cair," kata Fikri saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2020) ini.

Lambatnya pencairan insentif bagi tenaga medis disebut terhambat karena adanya perubahan peraturan teknis dan tata cara pencairan.

Baca juga: Insentif Tenaga Medis di Bekasi Dijanjikan Cair Awal Oktober

Meski demikian, kini proses pencairan insentif tenaga medis ini tinggal persetujuan dari bendahara tingkat Kota Bekasi.

Pasalnya, proses Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) hingga Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) telah rampung. Dengan begitu, kini tinggal pencairan ke rekening masing-masing tenaga medis, tetapi menunggu proses kelengkapan administrasi.

"Sudah sampai membuat surat penanggung jawaban (SPJ) pencairan. Besok tinggal ke bendara untuk pencairan," ujar Fikri.

Fikri mengatakan, pencairan dana insentif itu akan dibagi dalam dua proses pembayaran. Pembayaran pertama, 60 persen dari total anggaran seluruhnya akan dicairkan untuk pembayaran insentif tenaga medis pada Maret hingga Mei lalu.

Baca juga: Dalam Raperda Covid-19, Insentif Tenaga Kesehatan Tanggung Jawab Pemprov DKI

Adapun target total yang akan diberikan pada tahap pertama kepada tenaga medis sebesar Rp 5,4 miliar dari Rp 5,7 miliar anggaran yang ada di kas daerah.

"Sisanya Rp 300 juta lagi di kas daerah. Nah sisanya akan dicairkan untuk tambahan insentif bulan berikutnya (Juni hingga Agustus)," ucap Fikri.

Sementara, pembayaran kedua, 40 persen dari total seluruhnya akan dicairkan untuk pembayaran insentif tenaga medis bulan Juni hingga Agustus. Pasalnya total yang akan diberikan ke tenaga medis yakni sebesar Rp 8,76 miliar.

Nantinya, sisa 40 persen anggaran insentif tenaga medis yang belum dicairkan akan diusulkan jika pembayaran tahap pertama selesai.

"Nah ini nanti diajukan atau diusulkan kembali (ke Kemenkes), tunggu arahan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu),"kata dia.

Dana insentif itu akan dibagikan kepada 967 orang tenaga medis di Kota Bekasi. Rinciannya, 833 orang tenaga medis di 42 puskesmas Kota Bekasi dan 194 tenaga medis di tiga RSUD tipe D.

Besaran insentif yang diberikan untuk tenaga medis maksimal dalam sebulan adalah: dokter spesialis Rp 15 juta, dokter umum/dokter gigi Rp 10 juta, bidan atau perawat Rp 7,5 juta dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com