Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan di Kwitang, Tembakan Gas Air Mata, dan Harapan Warga

Kompas.com - 15/10/2020, 08:20 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Mengetahui hal itu, polisi lalu melakukan penindakan dengan mengejar massa. Beberapa di antaranya diamankan oleh petugas dari jajaran Polda Metro Jaya.

"Diamankan ke Polda," tutur Heru.

Lakukan penyisiran

Rasimun menuturkan, setelah kejadian itu, pihaknya melakukan penyisiran. Dia bersama dengan berbagai perangkat wilayah, seperti Babinsa, RT, RW dan dibantu oleh Satpol PP serta Kepolisian mulai memilah warga dan massa yang sempat berkumpul menjadi satu.

Massa yang bukan merupakan warga Kwitang tidak diperbolehkan bersembunyi di area permukiman.

Sementara warga yang merupakan penduduk Kwitang diperintahkan agar masuk ke dalam rumah.

Baca juga: Warga Kwitang Berharap Ada Bantuan Keamanan Jika Terjadi Demo Lagi

"Kami lakukan pengamanan termasuk menjaga wilayah, termasuk juga warganya biar enggak terpancing anarkis. Kami bekerja sama dengan Pak Camat, Pak Sekda, Wakil Camat, dan polisi di sekitar," ucap Rasimun.

Kejadian itu berlangsung pada malam hari, sekitar pukul 21.00-22.00 WIB. Ketika suasana mulai kondusif, Petugas PPSU dan perangkat wilayah mulai membersihkan sisa-sisa keramaian.

Harapan warga

Setelah kejadian ini, warga Kwitang berharap bantuan aparat keamanan seandainya ada aksi unjuk rasa lagi.

Rasimun mengatakan, warga ingin agar mereka merasa aman dan nyaman nantinya.

"Warga otomatis meminta kepada kami melalui RT dan RW, ke depan seandainya mau ada demo lagi minta bantuan keamanan yang banyak," katanya.

Rasimun berujar saat ini pihaknya memiliki perangkat keamanan wilayah yang terdiri dari berbagai elemen. Namun warga khawatir, aksi unjuk rasa yang berujung ricuh terjadi kembali. Aspirasi tersebut disampaikan warga melalui perangkat RT, RW, serta para tokoh masyarakat.

"Mereka memang menyuarakan aspirasi dari warga supaya dibantu aparat keamanan baik kepolisian, TNI, maupun Satpol PP, agar mereka merasa lebih aman," ucap Rasimun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com