Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Janji Muhammad-Sara di Pilkada Tangsel 2020

Kompas.com - 15/10/2020, 09:00 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Pihaknya juga menjanjikan meningkatkan kapasitas kelas berikut kapasitas dan kompetensi dari tenaga pendidik.

Muhammad-Sara juga menjanjikan pemberian beasiswa masuk perguruan tinggi bagi anak yang kurang mampu secara ekonomi. 

4. Rumah aman bagi penyintas kekerasan

"Terkait keamanan yang juga utama, kita akan menghadirkan CCTV dan rumah aman bagi korban kekerasan," jelas Sara

Sara menyatakan isu perempuan dan anaklah yangpertama kali membawanya masuk ke dunia politik, sehinggga ia menyiapkan sederet program terkait isu tersebut.

Selain rumah aman, ia menjamin akan ada unit layanan ibu dan anak di setiap puskesmas.

Baca juga: Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Selama Pandemi, Dosen IPB Jelaskan Penyebabnya

“Kami tidak mungkin merencanakan apa yang tidak bisa kami laksanakan, tetapi kami pasti akan melaksanakan apa yang akan kami rencanakan,” ujarnya menutup paparan sore hari itu.

Kesempatan ini merupakan kali pertama kemunculan Hj Muhammad setelah sebelumnya dikabarkan sakit selama sekitar satu bulan.

Dirinya bahkan tidak ikut dalam proses pengundian nomor urut calon.

Namun demikian, pihak paslon nomor urut satu memastikan bahwa Muhammad tidak terpapar Covid-19.

Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo merupakan pasangan calon nomor satu dalam Pilkada Tangerang Selatan 2020.

Pasangan itu diusung PDI-P, Partai Gerindra, PAN, PSI, dan Hanura dengan total 23 kursi di parlemen Tangsel. Muhamad-Sara juga didukung empat partai tanpa kursi di DPRD Tangsel, yakni Nasdem, Perindo, Garuda, dan Berkarya.

Pasangan calon nomor urut dua adalah Siti Nur Azizah Ma'ruf–Ruhamaben yang  diusulkan sejumlah partai politik, yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan total 17 kursi di DPRD Tangsel.

Sementara, pasangan calon nomor tiga ialah Beyamin-Pilar Saga yang diusulkan oleh koalisi empat partai politik, yakni Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Gelora.

Pilkada Tangsel akan digelar pada Desember 2020, setelah sebelumnya direncanakan akan dilaksanakan pada Bulan September.

Meski menuai banyak kritik, Pilkada serentak tetap dilakukan di tengah-tengah masa pandemi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com