Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damkar Depok Kembali Evakuasi Ular Kobra di Permukiman

Kompas.com - 15/10/2020, 20:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Depok mengevakuasi ular kobra jawa di permukiman warga di Jalan Jati Indah, Bojongsari, Kamis (15/10/2020).

Evakuasi ular kali ini merupakan yang keempat yang dilakukan petugas pemadam kebakaran Kota Depok dalam sepekan terakhir.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, petugas tidak hanya mengevakuasi ular tetapi juga sejumlah telurnya.

“Kami langsung melakukan penanganan adanya ular kobra di wilayah Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan,” kata Denny kepada wartawan.

Baca juga: Petugas Gabungan Evakuasi Ular Kobra Berukuran 2 Meter di Depok

Ular tersebut ditemukan bersarang di suatu lahan dekat rumah warga. Ketika sarang itu digali, induk ular kobra sepanjang kurang lebih 3 meter langsung dievakuasi petugas.

Saat digali lebih dalam, petugas lalu mendapati sejumlah telur kobra tersebut.

"Butuh sekitar 17 menit untuk petugas melakukan evakuasi," ujar Denny.

Fenomena ditemukannya ular, khususnya kobra jawa memang jamak terjadi jelang musim hujan.

Tahun lalu, laporan temuan ular kobra di sekitar perumahan warga juga banyak terjadi. Pembangunan permukiman yang kian ekspansif membuat reptil seperti ulang semakin sulit memiliki habitat eksklusif, dan pada akhirnya banyak bersentuhan dengan warga.

Amir Hamidy, peneliti ular dan reptil LIPI, mengatakan kepada Kompas.com pada 15 Desember 2019 bahwa kobra jawa atau naja sputatrix menetas di awal musim hujan. Musim kawinnya saat awal musim kemarau.

"Kemudian periode telur kobra menetas antara 70 sampai 90 hari," imbuh dia.

Amir menjelaskan, induk kobra langsung pergi setelah dia bertelur. Tidak ada parental care dalam perkembangbiakan ular kobra.

Sekali bertelur, induk kobra dapat menghasilkan 10-20 butir telur dan 80 persennya bisa menetas.

Telur-telur itu diletakkan di lubang tanah atau di bawah daun kering yang lembab.

"Jadi induknya pergi, anaknya dibiarkan. Setelah telur (ular kobra) menetas, anakan ular ini akan menyebar ke mana-mana, termasuk ke pemukiman," kata Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com