DEPOK, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Depok mengevakuasi ular kobra jawa di permukiman warga di Jalan Jati Indah, Bojongsari, Kamis (15/10/2020).
Evakuasi ular kali ini merupakan yang keempat yang dilakukan petugas pemadam kebakaran Kota Depok dalam sepekan terakhir.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, petugas tidak hanya mengevakuasi ular tetapi juga sejumlah telurnya.
“Kami langsung melakukan penanganan adanya ular kobra di wilayah Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan,” kata Denny kepada wartawan.
Baca juga: Petugas Gabungan Evakuasi Ular Kobra Berukuran 2 Meter di Depok
Ular tersebut ditemukan bersarang di suatu lahan dekat rumah warga. Ketika sarang itu digali, induk ular kobra sepanjang kurang lebih 3 meter langsung dievakuasi petugas.
Saat digali lebih dalam, petugas lalu mendapati sejumlah telur kobra tersebut.
"Butuh sekitar 17 menit untuk petugas melakukan evakuasi," ujar Denny.
Fenomena ditemukannya ular, khususnya kobra jawa memang jamak terjadi jelang musim hujan.
Tahun lalu, laporan temuan ular kobra di sekitar perumahan warga juga banyak terjadi. Pembangunan permukiman yang kian ekspansif membuat reptil seperti ulang semakin sulit memiliki habitat eksklusif, dan pada akhirnya banyak bersentuhan dengan warga.
Amir Hamidy, peneliti ular dan reptil LIPI, mengatakan kepada Kompas.com pada 15 Desember 2019 bahwa kobra jawa atau naja sputatrix menetas di awal musim hujan. Musim kawinnya saat awal musim kemarau.
"Kemudian periode telur kobra menetas antara 70 sampai 90 hari," imbuh dia.
Amir menjelaskan, induk kobra langsung pergi setelah dia bertelur. Tidak ada parental care dalam perkembangbiakan ular kobra.
Sekali bertelur, induk kobra dapat menghasilkan 10-20 butir telur dan 80 persennya bisa menetas.
Telur-telur itu diletakkan di lubang tanah atau di bawah daun kering yang lembab.
"Jadi induknya pergi, anaknya dibiarkan. Setelah telur (ular kobra) menetas, anakan ular ini akan menyebar ke mana-mana, termasuk ke pemukiman," kata Amir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.