JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 8.000 personel gabungan TNI, Polri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menolak Undang-Undang Cipta Kerja di sekitar Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
"Pasukan gabungan Polri, TNI dan Pemprov DKI dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Jakarta, Jumat.
Polda Metro Jaya juga menyiagakan sekitar 10.000 personel di Monumen Nasional (Monas) guna mengantisipasi aksi unjuk rasa saat terjadi peningkatan eskalasi massa.
Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Rusuh Lagi, Jokowi Ada di Istana Negara
Polisi juga membuat pembatas (barrier) di akses masuk Jalan Medan Merdeka Barat atau Patung Kuda agar pengunjuk rasa tidak mendekat ke Istana Merdeka.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menutup akses Jalan Merdeka Barat, Harmoni, Veteran 3 dan belokan Gambir menuju Istana Merdeka sejak Kamis pukul 23.00 WIB guna mengantisipasi pergerakan pengunjuk rasa.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga menyiapkan pengalihan arus kendaraan di sekitar Istana Merdeka untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat pengunjuk rasa menyampaikan pendapat di muka umum.
Elemen BEM SI berencana berunjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja di Istana Merdeka pada Jumat ini.
Baca juga: BEM SI Akan Unjuk Rasa Siang Ini, Tolak UU Cipta Kerja dan Kecam Kekerasan Aparat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.