Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Demo UU Cipta Kerja, Polisi Pasang Kawat Berduri di Jalan Medan Merdeka Barat

Kompas.com - 16/10/2020, 11:32 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian memasang kawat berduri di sekitar Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (16/10/2020) siang, mengantisipasi rencana aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

Kawat berduri dipasang di dua sisi jalur, baik jalur menuju Sudirman Thamrin maupun menuju Harmoni.

Pantauan Kompas.com pukul 11.08 WIB, Jalan Medan Medeka Barat masih bisa dilalui mobil dan sepeda motor.

Kepolisian membuka satu lajur sehingga terlihat antrean kendaraan untuk melintas.

Baca juga: Polda Metro: 10 Pedemo yang Ditangkap Positif Covid-19

Sejumlah polisi juga bersiaga di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat. Satu unit barracuda dan satu mobil water cannon diparkir di sisi timur Jalan Medan Medeka Barat.

Adapun suasana jalan menuju Medan Merdeka Selatan terlihat tidak ada penyekatan ataupun pemasangan kawat berduri.

Arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan masih lancar. Dua ambulans milik Pemprov DKI Jakarta terlihat bersiaga di sisi utara Jalan Medan Merdeka Selatan di dekat Patung Kuda.

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) merencanakan aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja ke Istana Negara.

Baca juga: Dijemput Orangtuanya, Pelajar yang Ikut Demo Tolak Omnibus Law Menangis

Koordinator Pusat BEM SI, Remy Hastian, mengatakan, aksi akan dilakukan pada pukul 13.00 WIB di Istana Negara.

"Pukul 13.00 WIB di depan Istana," ucap Remy melalui pesan singkat, Kamis (15/10/2020).

Remy mengatakan, BEM SI tetap mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan perppu untuk mencabut Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang telah disahkan.

Demo besar serupa sudah dilakukan dua kali di Jakarta. Keduanya berakhir bentrokan antara massa dan kepolisian.

Sejumlah fasilitas umum dirusak dan dibakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com