JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Joko Sugianto mengatakan, pihaknya menyiapkan skenario pencegahan agar pelajar tak terlibat ke dalam aksi demonstrasi.
Pihak sekolah diminta mewajibkan murid untuk melakukan presensi tiga kali sehari dan memberikan tugas tambahan saat belajar dari rumah.
“Jadi saat ini pagi kita kirim ke semua sekolah baik negeri maupun swasta juga intinya anak-anak BDR, belajar dari rumah. Lalu absennya (presensi) pagi siang dan sore, absen dengan waktu itu kan tentunya dia terbatas harus di rumah," kata Joko dalam acara Silaturahim dengan Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan dan Kepala Sekolah di Polres Jakarta Selatan, Jumat (16/10/2020).
Baca juga: Polda Metro: 10 Pedemo yang Ditangkap Positif Covid-19
Jokowi mengatakan, tugas tambahan diberikan di atas pukul 13.00 WIB dan dikumpulkan hari itu juga. Hal itu untuk mencegah pelajar berkegiatan di luar rumah.
Pihaknya juga meminta pihak sekolah untuk rutin menggelar pertemuan virtual bersama para orangtua.
Hal itu dilakukan sebagai sarana diskusi antara orangtua dan murid untuk pengawasan anak.
Kemudian, pihaknya juga bekerja sama dengan Polres Metro Jakarta Selatan dalam membuat sistem pencegahan dini agar pelajar tak terlibat aksi demonstrasi.
Pihak Polres Metro Jakarta Selatan akan mengirimkan pesan Whatsapp terkait rencana demonstrasi yang akan berlangsung di Jakarta ke Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan.
Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, informasi terkait rencana demonstrasi akan berguna untuk pengawasan pelajar.
Baca juga: Dijemput Orangtuanya, Pelajar yang Ikut Demo Tolak Omnibus Law Menangis
Ia sepakat dengan rencana Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan dalam pencegahan pelajar terlibat aksi demonstrasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan