Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2020, 15:37 WIB
Rosiana Haryanti,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, peristiwa longsornya turapnya milik perumahan Melati Residence di Ciganjur, Jakarta Selatan akan menjadi bahan evaluasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dia menyebutkan, ada dugaan pelanggaran dalam pembangunan. Menurut dia, bangunan permukiman tidak diperbolehkan didirikan di pinggir sungai.

Sebelum ada turap, lahan di perumahan Melati Residence yang berbatasan dengan sungai itu berkontur landai.

Lahan kemudian diratakan menggunakan tanah urukan. Pengembang perumahan lalu membangun turap di pinggir sungai dan berbentuk tegak lurus.

Baca juga: DPRD DKI Bakal Panggil Pengembang Melati Residence Soal Turap Longsor di Ciganjur

Pemprov DKI Jakarta, kata Riza sedang melakukan evaluasi tata ruang. Dengan demikian, siapa pun yang melanggar aturan tata ruang bakal dikenai sanksi.

"Siapa pun nanti kalau ada yang melanggar tata ruang kami akan beri sanksi termasuk ke kasus yang terjadi di Ciganjur tersebut," ucap Ariza dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Minggu (18/10/2020).

Dia menjelaskan, pihaknya memerintahkan seluruh lurah dan camat untuk memeriksa adanya potensi genangan dan banjir. Selanjutnya, dia memerintahkan mereka mengevaluasi penyebab adanya banjir, termasuk jika ada dugaan pelanggaran tata ruang.

"Apa yang menjadi penyebab termasuk ke ada penyalahgunaan tata ruang atau penyalahgunaan dari warga sendiri atau developer atau perumahan yang dapat mengakibatkan ini, kami akan evaluasi," kata dia.

Baca juga: Sampah Banjir dan Longsor Ciganjur Diangkut 23 Truk, Terbanyak Sampah Pakaian

Banjir yang dipicu turap longsor terjadi di Jalan Damai 2, Ciganjur, Jagakarsa, pada  10 Oktober 2020 sekitar pukul 18.05 WIB. Turap setinggi 12 meter dan sepanjang 50 meter milik perumahan Melati Residence longsor. Longsorannya menutup aliran sungai dan menimpa sejumlah rumah warga.

Sungai yang tersumbat kemudian meluber dan menimbulkan banjir ke rumah-rumah warga

Aparat kelurahan mencatat, kurang lebih 300 rumah warga di Jalan Damai 2 RT 04/RW 012 terendam banjir dengan ketinggian mulai dari 70 sentimeter hingga 150 sentimeter.

Musibah longsor dan banjir itu menyebabkan satu orang meninggal dan sejumlah warga luka-luka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Megapolitan
Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Megapolitan
Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Megapolitan
LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

Megapolitan
Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Megapolitan
Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari

Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari

Megapolitan
Geger Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang Timur: Tubuh Ditutupi Selimut, Tangan, Kaki, dan Mulut Dilakban

Geger Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang Timur: Tubuh Ditutupi Selimut, Tangan, Kaki, dan Mulut Dilakban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com