Sejak itu, sayur dan bahan pokok yang disediakan bertambah. Teguh mengatakan, lebih dari 30 jenis sayur segar atau bahan pokok yang terdiri dari 700 item barang yang dijual di pasar ini. Mulai dari sayur sop, brokoli, kangkung, bayam, minyak, telur, daging, dan lain-lainnya.
Meski saat ini tak lagi gratis, Teguh mengatakan warga tetap antusias mengantre membeli sayur dan bahan pokok di Pasar Noceng.
Ia mengatakan, agar semua warga kebagian membeli sayur dan bahan pokok itu, setiap pembeli hanya dibatasi membeli lima hingga tujuh macam barang.
Teguh mengatakan, setiap harinya ada 150 pembeli yang datang ke Pasar Noceng.
"Bahkan pernah sampai 350 orang pembelinya saat kami menggelar event khusus pasar murah di sebuah desa di Bekasi," ujar Teguh.
Baca juga: Antisipasi Antrean Tes Swab, Pemkot Bekasi Akan Tambah Dua Mesin PCR
Seiring berjalannya waktu, Teguh mengatakan, banyak donatur yang melirik Pasar Noceng ini dan membantu menyubsidi warga agar membeli sayur dan bahan pokok.
Kini persediaan sayur segar dan bahan-bahan pokok yang disiapkan untuk masyarakat pun makin banyak.
Bahkan, belakangan ini Pasar Noceng membuat program subsidi minyak goreng dan tepung murah bagi para pedagang asongan atau pedagang kecil.
Pada program subsidi ini, pedagang akan mendapatkan minyak goreng berkualitas sebanyak 5 liter dengan harga Rp 38.000 hingga Rp 42.000 atau sekitar 2/3 dari harga pada umumnya.
"Subsidi minyak goreng murah ini diberikan setiap 6 hari sekali," ucap dia.
Dengan adanya Pasar Noceng ini, Teguh berharap warga miskin di masa pandemi ini tetap akan terbantu dan tidak ada yang kelaparan.
"Selain itu kami juga berharap akan memperkecil modal dan meningkatkan margin keuntungan pedagang dengan minyak goreng murah," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.