Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Puncak Dampak La Nina di Jakarta Terasa di Bulan September-November

Kompas.com - 19/10/2020, 16:00 WIB
Sonya Teresa Debora,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta akan mengalami peningkatan curah hujan dari bulan September hingga November 2020. 

Hal ini disebabkan Jakarta menjadi salah satu wilayah yang terdampak akan adanya anomali iklim La Nina,

"Pengaruh La Nina di Jakarta akan meningkatkan curah hujan di Jakarta terutama pada periode September-Oktober-November (SON)," ujar Indra Gustari, Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kepada Kompas.com ketika dihubungi Senin (19/10/2020).

Baca juga: Fase Awal La Nina, BMKG Imbau Waspada Potensi Hujan Lebat Sepekan Mendatang

Terdapat kemungkinan bahwa curah hujan pada Bulan Oktober dapat lebih kuat dibandingkan bulan September dan November.

"Berdasarkan data historis, bahwa pada bulan Oktober memperlihatkan dampak dari La Nina di Jakarta dan Jawa pada umumnya, lebih kuat dibandingkan bulan September dan November," tandas Indra.

Dalam rilis resmi BMKG Sabtu lalu, dinyatakan bahwa pada18-24 Oktober mendatang, sebagai dampak La Nina, akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

Namun demikian, Indra juga menegaskan hal ini bukan berarti pada bulan Desember hingga Februari nanti curah hujan akan di Jakarta akan rendah.

Curah hujan di Jakarta masih akan tinggi sebab Jakarta sudah masuk musim hujan.

"Bahkan hujan dapat lebih tinggi dari biasanya jika ada faktor cuaca/iklim lainnya yang aktif seperti MJO (Madden Jullian Oscalliation)," ujar Indra.

MJO merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konvektifitas udara skala besar yang dapat menyebabkan perubahan cuaca ekstrem.

Sebelumnya, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG Miming Saepudin sempat menyatakan bahwa MJO memiliki siklus propagasi 30 sampai 90 hari.

Miming menyatakan bahwa MJO aktif tersebut dapat berdampak signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Hal ini berarti  sehingga potensi terjadinya hujan intensitas lebat menjadi lebih tinggi terjadi di suatu wilayah.

Disebutkan, gelombang MJO terjadi pada fase awal La Nina.

Dampak La Nina di Indonesia

Dari keterangan resmi BMKG, dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidaklah seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri.

Di Bulan September, La Nina akan berdampak di sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatra dan Kalimantan.

Baca juga: Pemda Diminta Siapkan Skema Antisipasi Dampak La Nina

Sementara pada bulan November, La Nina akan berdampak bagi sebagian wilayah terutama Indonesia Tengah, Timur, dan Selatan.

Pada bulan Desember, sebagian wilayah terutama wilayah Indonesia Timur dan Selatan akan terkena dampak La Nina.

Sementara di bulan Januari, sebagian besar wilayah Indonesia tidak mengalami peningkatan curah hujan signifikan akibat La Nina.

Di samping itu, bulan Februari akan ditandai peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Utara, namun akan ada pengurangan curah hujan di bagian barat

Di Bulan Maret, sebagian wilayah Indonesia, utamanya bagian Timur dan Selatan akan terdampak La Nina.

Menghadapi La Nina, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com