Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpam Green Lake Cipondoh Bantah Ada Pemukulan Saat Tertibkan Pengontrak yang Jual Mobil di Rumah

Kompas.com - 20/10/2020, 05:25 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah seorang satpam Green Lake Cipondoh, Hamdi Komarudin membantah adanya pemukulan saat penertiban belasan mobil yang dijual soerang pengontrak rumah di Klaster Asia Green Lake Cipondoh Kota Tangerang.

Menurut dia, yang terjadi dalam penertiban pada 14 Oktober tersebut hanya sebatas ketegangan dan saling dorong saja.

"Terjadilah di situ dorong-dorongan, tidak ada pemukulan, jadi dorong-dorongan saja," kata dia dalam wawancara Kompas TV, Minggu (18/10/2020).

Hamdi mengatakan, keributan dan aksi saling dorong antara satpam dengan pengontrak rumah terjadi hanya sebentar.

Baca juga: Pengontrak Rumah Green Lake Cipondoh Ditegur Berkali-kali karena Jual Mobil di Perumahan

Dia menjelaskan, gerombolan satpam tersebut terpancing emosinya lantaran pengontrak rumah yang juga menjual belasan mobil di kawasan perumahan tersebut mengeluarkan kata-kata tak pantas.

"Sekali lagi ada bahasa yang tidak enak didengar pada saat kami melakukan peneguran," kata dia.

Namun keributan berhasil dilerai oleh salah seorang pimpinan satpam yang saat itu ikut dalam penertiban.

"Pimpinan melerai jangan sampai terjadi tindakan kriiminal, pada saat itu semua pasukan dibubarkan oleh pimpinan," ujar Hamdi.

Sebelumnya, viral di sosial media video seorang pengontrak di Green Lake City Klaster Asia berinisial TS dengan gerombolan satpam perumahan.

Baca juga: Digeruduk Satpam, Pengontrak di Green Lake Cipondoh Jual Belasan Mobil di Area Perumahan

Kapolsek Cipondoh AKP Maulana Mukarom mengatakan, peristiwa terjadi pada 14 Oktober lalu yang berawal saat TS memarkirkan 15 mobil yang dia jual di perumahan tersebut.

"Jadi awalnya laporan warga resah dengan mobil yang diparkirkan, sekitar 15 mobil," ujar Maulana.

Maulana menjelaskan, dari keresahan tersebut, warga kemudian melapor ke sekuriti perumahan, sehingga ditegur beberapa kali.

"Namun warga ini (TS) tidak mengindahkan teguran itu," kata Maulana.

Kemudian terjadilah penertiban yang membuat TS dan sekuriti yang saat itu datang dengan beramai-ramai sempat cekcok.

Kemudian ada dugaan, lanjut Maulana, terjadi pemukulan oleh salah satu sekuriti yang saat itu melakukan tugas penertiban dan TS melaporkan dugaan tersebut ke Polsek Cipondoh.

"Untuk peran-perannya nanti kita akan selidiki dulu, karena kan dilihat dari video itu beramai-ramai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com